GuidePedia

0



Antara Baret Merah Prabowo dan Jokowi Menuju Pilpres: Mari Adu Visi-Misi dan Program

RIMANEWS- Baret identik dengan kegagahan militer. Kini baret jadi simbol keperkasaan di tengah arena kampanye pemilu presiden 2014. Prabowo vs Jokowi pun pakai baret merah. Adu visi,misi dan program antara kubu Prabowo dan Jokowi pasti dinanti rakyat.

Sejumlah capres atau pimpinan parpol menggunakan baret saat berorasi di depan ribuan simpatisannya. Sebut saja Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono yang mengenakan baret saat menjadi juru kampanye partainya.

Prabowo menggunakan baret bintang tiga berwarna merah saat menjadi jurkam di kampanye akbar Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3) lalu. Prabowo semakin gagah lantaran memasuki stadion dengan Jeep putih berbintang tiga juga. Letjen (Purn) Prabowo memang pernah menjabat Danjen Kopassus yang identik dengan baret merah.

Capres PDIP Jokowi juga pernah mengenakan baret merah, jauh hari sebelum ditetapkan jadi capres PDIP. Jokowi yang tak memiliki berlatar belakang militer pernah mengenakan seragam hitam-hitam Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan lengkap dengan baret merahnya. Jokowi berada di belakang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berorasi.

Sementara itu Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI tak memakai baret TNI saat kampanye PD. SBY malah memakai baret biru identik dengan Partai Demokrat.

Seperti yang terlihat saat SBY menjadi juru kampanye di Lapangan Merdeka Kotagajah, Lampung Tengah, Rabu (26/3) kemarin. Presiden SBY yang tampak gagah mengenakan baret biru dipanggul dan dielu-elukan oleh ribuan pendukungnya yang memadati lokasi kampanye PD tersebut.

Sebenarnya ada satu tokoh lagi yang suka mengenakan baret. Orang itu adalah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh memasuki GBK dengan memakai baret ala Che Guevara, saat memimpin apel siaga Partai NasDem pada Minggu (23/2/2014).

Warna-warni baret ikut memeriahkan pesta demokrasi menuju Pemilu 2014.Foto atau gambar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dengan tampang 'ndeso' bisa membuat orang tersenyum. Muka kampung Jokowi membuat masyarakat 'terpana'. Kini ia menjadi capres.

Berbeda dengan pesaingnya di Pilpres 2014, Prabowo Subianto, yang memiliki raut wajah tegas. Maklum saja, Prabowo pernah menjadi tentara.

Foto-foto keduanya kini banyak dikomentari menjelang pilpres. Salah satunya foto Prabowo dan Jokowi memakai topi baret merah.

Sepertinya kerjaan orang iseng yang mengedit foto mereka. Apalagi gambar yang diambil saat Prabowo masih muda, disandingkan dengan Jokowi.

Tentu saja foto itu memancing komentar di dunia maya. Apalagi keduanya sedang bersaing, para pendukung masing-masing juga tidak mau kalah.

Siapa yang lebih 'gahar' dengan topi baret merah? Jawabannya pasti Prabowo, apalagi kalau melihatnya sedang berpidato, begitu meledak-ledak ucapannya.

Meski Prabowo lebih oke dengan baret merah, paras 'ndeso' Jokowi juga 'berbahaya' bisa buat masyarakat bersimpati. Jadi, pilih Prabowo atau Jokowi pada 9 Juli nanti? Terserah Anda.
http://www.rimanews.com/read/2014052...i-misi-dan-pro

Baret Merah Prabowo-Jokowi dan Baret Biru SBY


Sejumlah capres atau pimpinan parpol menggunakan baret saat berorasi di depan ribuan simpatisannya. Sebut saja Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono yang mengenakan baret saat menjadi juru kampanye partainya.

Prabowo menggunakan baret bintang tiga berwarna merah saat menjadi jurkam di kampanye akbar Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3) lalu. Prabowo semakin gagah lantaran memasuki stadion dengan Jeep putih berbintang tiga juga. Letjen (Purn) Prabowo memang pernah menjabat Danjen Kopassus yang identik dengan baret merah.

Capres PDIP Jokowi juga pernah mengenakan baret merah, jauh hari sebelum ditetapkan jadi capres PDIP. Jokowi yang tak memiliki berlatar belakang militer pernah mengenakan seragam hitam-hitam Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan lengkap dengan baret merahnya. Jokowi berada di belakang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berorasi.

Sementara itu Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI tak memakai baret TNI saat kampanye PD. SBY malah memakai baret biru identik dengan Partai Demokrat.

Seperti yang terlihat saat SBY menjadi juru kampanye di Lapangan Merdeka Kotagajah, Lampung Tengah, Rabu (26/3) kemarin. Presiden SBY yang tampak gagah mengenakan baret biru dipanggul dan dielu-elukan oleh ribuan pendukungnya yang memadati lokasi kampanye PD tersebut.

Sebenarnya ada satu tokoh lagi yang suka mengenakan baret. Orang itu adalah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh memasuki GBK dengan memakai baret ala Che Guevara, saat memimpin apel siaga Partai NasDem pada Minggu (23/2/2014). Warna-warni baret ikut memeriahkan pesta demokrasi menuju Pemilu 2014.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...baret-biru-sby

Baret Merah Jokowi diperoleh dari SATGAS PDIP sejak di Solo. Dia adalah sang komandan ...
Jokowi sebagai KomandanSatgas PDIP:












Jokowi berbaret merah di peringatan Hari Lahir Pancasila Jokowi berbaret merah di peringatan Hari Lahir Pancasila(Antara/ Fanny Octavianus)


Gaya Jokowi Berbaret Merah
Tak seperti biasanya, Jokowi hadir dengan pakaian ala tentara




VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengelar acara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Tugu Proklamasi, Jakarta. Dalam acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hadir memeriahkan acara dengan mengenakan seragam hitam-hitam dan baret merah.

Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi tampil tidak seperti biasanya. Gubernur mengenakan pakaian dinas harian Satuan Tugas Cakra Buana lengkap dengan baret merahnya. Cakra Buana merupakan Satgas yang baru dikukuhkan hari ini, Sabtu 1 Juni 2013, oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno. Acara perayaan lahirnya proklamasi tersebut dijadikan momentum untuk pengukuhan Satgas tersebut.

Megawati berharap, satgas tersebut dapat menjadi garda terdepan partainya dalam meneruskan perjuangan dan cita-cita Bung Karno sehingga semangat Pancasila dapat terus tertanam di negeri ini. "Jalankan tugasmu sebaik-baiknya, sebagaimana Bung Karno berpesan. Sekali lagi satgas bukan alat kekerasan, sebagai alat inti kegotongroyongan. Jangan pernah saudara lupakan itu, kita harus bergotong royong dengan masyarakat," kata Megawati. Selain Jokowi, acara ini juga dihadiri mantan Gubernur Sutiyoso, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah politisi senior PDIP. Jokowi sendiri terlihat terus berada di dekat Megawati.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...berbaret-merah

Jokowi Diminta Ikut Atraksi Debus Satgas PDIP
Jokowi dan atraksi debus satgas PDIP





TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Satuan Tugas Cakra Buana Partai Demokrasi Indonesia Banten mempertunjukkan atraksi debus seusai upacara peringatan hari lahir Pancasila, di Tugu Proklamasi, Jakarta. Dalam atraksi itu, seorang anggota satgas mengupas kelapa menggunakan gigi. Begitu kelapa dibelah, terdapat kertas bertuliskan "Megawati Presiden Indonesia 2014" di dalamnya. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyaksikan atraksi itu tersenyum dan bertepuk tangan.

Anggota satgas juga sempat mengajak sejumlah tamu yang hadir untuk ikut beratraksi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang mengenakan seragam satgas dan baret merah menolak saat diminta memukul anggota satgas dengan palu besar. Berbeda dengan Jokowi, anggota DPR Deddy Gumelar alias Miing menyambut ajakan itu. Dia lalu turun dan memukulkan palu berukuran besar ke tubuh seorang anggota satgas yang sedang beratraksi debus. Para penonton menyambut atraksi itu dengan meriah.

Hari ini jajaran pengurus PDIP se-Indonesia memperingati hari kelahiran Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta. Selain petinggi partai, acara ini juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua PMI Jusuf Kalla, serta Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...us-Satgas-PDIP

Prabowo, kancil pemburu Fretelin ...
Daripada Sekolah, Prabowo Pilih Perangi Fretelin


Letnan Prabowo saat di Timtim ....

Komandan Kancil di palagan Timor Komandan Kancil di palagan Timor
Malam itu Prabowo Subianto mengumpulkan seluruh anak buahnya. Dia sadar prajuritnya resah lantaran selentingan beredar dia bakal ditarik ke Jakarta buat mengikuti sekolah lanjutan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

"Saya tahu kalian sudah dengar saya mau sekolah, tapi saya tidak akan pulang. Biar adik-adik saya sekolah dulu tidak apa-apa," begitu kata Kapten Infanteri Prabowo Subianto kepada prajuritnya dari Satuan Penanggulangan Teror 81 Komando Pasukan Khusus saat menjalani operasi militer di Timor Timur pada 1983.

Prabowo ketika itu mendapat panggilan untuk mengikuti sekolah lanjutan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat buat naik pangkat menjadi mayor.

Dia menolak panggilan sekolah itu demi menyelesaikan misi di wilayah bekas jajahan Portugis itu. "Biar saya selesaikan tugas saya dulu. Yang mau pulang di kanan saya, yang mau tugas ke belakang saya," ujar Prabowo kepada seluruh anak buahnya.

Sontak suasana malam itu menjadi hening. Tanpa berpikir panjang, seorang anggota pasukannya berlari ke belakang Prabowo. Dia memilih bertahan untuk memerangi milisi Fretilin. Langkah itu diikuti prajurit lainnya. Semua anak buah Prabowo memilih setia mengikuti sang komandan.

"Komandan mau kaskus, berarti kita pulang," ujar seorang sumber Selasa pekan lalu saat ditemui di sebuah hotel di bilangan Cikini, Jakarta Pusat.

Dikenal berotak encer, karier Prabowo sebagai tentara moncer. Dia diberhentikan secara hormat dengan pangkat terakhir letnan jenderal. Putra dari bengawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini kini bertarung lagi dalam pemilihan presiden dua bulan mendatang.

Bagi mantan anak buahnya selama bertugas di Timor Timur, Prabowo dikenal sebagai komandan tegas dan selalu memikirkan kesejahteraan prajuritnya. Bahkan dia selalu ada di barisan depan bersama serdadunya.

Prabowo tidak pernah meninggalkan pasukannya di medan perang. Panggilannya di radio komunikasi dikenal dengan sebutan Kancil. "Dia selalu ada di posisi paling bahaya," tuturnya.

Hashim Djojohadikusumo mengakui awalnya keluarga tidak merestui kakaknya terjun menjadi tentara. Ayahnya berkehendak lain. Dia ingin Prabowo meneruskan sekolah hingga sarjana di luar negeri.

Namun langkah diambil Prabowo untuk sekolah di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) - sekarang berganti nama menjadi Akademi Militer - di Magelang, Jawa Tengah, sudah bulat. Sebagai bukti, Prabowo menjadi lulusan terbaik pada 1974. "Awalnya keluarga tidak merestui," kata Hashim Jumat pekan lalu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya.

Penghasilan prajurit saat itu pas-pasan. Apalagi untuk membantu keluarga, terbilang sulit. Sumber yang sama bercerita seorang anak buah Prabowo pernah membeli radio buat hiburan dirinya di barak.

Prabowo marah mengetahui hal itu. Dia menyuruh radio itu diberikan kepada keluarganya. Sebagai ganti, dia membelikan televisi berikut radio untuk semua anak buahnya di barak. "Saya ingat waktu zaman saya, pulang tugas kita beli radio. Beliau bilang, 'Sudahlah itu kamu kasihkan ke orang tua'," kata sumber itu.

Bahkan saat hendak bertugas ke Timor Timur, seluruh anak buahnya disuruh melengkapi kekurangan kebutuhan pribadi di Koperasi. Semua dibayar lunas tanpa memotong gaji mereka.

Pesan Prabowo hingga kini masih disimpan dalam-dalam oleh anak buahnya. "Saya nggak mungkin kasih uang, nggak mungkin kasih beras, maka saya berikan nama baik. Itu beliau pesan ke para prajurit," ujarnya mengingat

http://theglobejournal.com/politik/d...elin/index.php


Prabowo sebagai Komandan di Kopassus:




















Karena dua-duanya mantan baret merah ... pasti tangguh dah kalau besok mimpin NKRI ....

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top