Berikut ada 6 tips yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah.
1. Kenali masalah Anda
Ini mungkin terdengar aneh. Masa kita punya masalah tidak tahu masalahnya apa? Tapi itu memang terjadi. Banyak orang yang pusing dan ketika ditanyai masalahnya, ternyata masalahnya hanya hal yang kecil yang dianggap oleh penanya mudah diselesaikan. Sebagai contoh misalnya statistik blog tidak naik-naik. Sang admin merasa sangat kesal karena ia merasa sudah menyajikan yang terbaik menurutnya dan ternyata blognya tidak laku-laku. Ketika dia meminta bantuan ke temannya, jawaban temannya seperti ini “Halah, ngapain gitu aja dipikirin, pokoknya kan punya blog.” Nah lo, si admin merasa belum puas dengan jawaban itu, padahal sebenarnya jawaban itu adalah solusi yang sangat sederhana yang ampuh. Kan masalahnya cuma itu, dan admin sebenarnya tidak punya target atau acuan apapun untuk blognya. Sebagian permasalahan sebanarnya berasal dari pemikiran kita sendiri, dan kita sulit untuk menyadari hal itu.
2. Cari akar permasalahan
Yang ini biasa dilakukan ketika menghadapi masalah yang agak serius. Memang suatu problem yang kecil akan menjadi sangat menjengkelkan kalau terus menerus terjadi tanpa menemui penyelesaian, meskipun gangguannya tidak seberapa. Anda harus menemukan pokok permasalahannya. Misalnya dalam blogging ada komentar seperti ini, “Mas, kok komentarku pending ya?” Lalu, “Eh, approve komentarku dong,” dan “Sombong sekali komentar saja pakai moderasi segala,” dan cara Anda mengatasinya adalah menyetujui komentar itu kemudian membalasnya “Maaf mas mbak, ini sudah saya setujui.” “Bukannya sombong mbak, itu memang default seperti itu.” Anda bisa saja mengatasi komplain seperti itu dengan menyetujui satu persatu dan meminta maaf karena ketidaknyamanan yang terjadi. Namun kalau Anda mau mencari akar permasalahan sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi, tentu saja Anda mengubah setting diskusi sehingga komentar-komentar yang datang tidak perlu meminta persetujuan Anda. Dan masalah terselesaikan tanpa kambuh lagi. Intinya mencari akar permasalahan sangat penting agar masalah tersebut dapat selesai dengan tuntas.
3. Fokuslah pada solusi
Ketika Anda tertimpa suatu masalah, fokuslah dalam mencari solusinya atau jalan keluar untuk mengatasi masalah yang Anda hadapi. Dengan begitu masalah yang sepertinya sulit akan bisa teratasi.
4. Ubah sudut pandang Anda
Yang ini mungkin lebih ke permisalan dan kondisional saja. Ketika seseorang menghadapi masalah, orang tersebut akan merasa terbebani dan kadang merasa tidak berdaya dengan masalah tersebut. Hal tersebut dikarenakan tekanan psikologis yang berhubungan dengan mental seseorang. Mungkin Anda pernah dalam suatu kondisi dimana Anda melihat teman Anda yang mendapatkan suatu masalah. Disitu Anda bertanya apa masalahnya dan Anda dapat dengan mudah menemukan solusi atau Anda merasa hal tersebut bukanlah masalah yang rumit, tinggal gini, trus gitu, selesai deh, ngapain bingung. Kenapa hal tersebut terjadi? Karena saat itu bukan Anda yang menghadapi masalah, tapi teman Anda, sehingga yang mendapat tekanan adalah teman Anda. Selain itu Anda dapat lebih menggunakan logika, karena tidak merasa terbebani oleh masalah tersebut.
Jadi, ketika Anda mendapat suatu masalah, mintalah pendapat orang lain (tentunya semua solusi difilter dulu). Atau kalau Anda bisa, posisikan diri Anda sebagai orang lain dan nasehati diri Anda sendiri.
5. Refreshing
Nah, untuk yang satu ini, beberapa orang akan menganggap refreshing merupakan salah satu bentuk pelarian dari masalah. Namun, kalau pikiran kita sendiri penat, pusing, buntu bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah? Sedangkan penyelesaian itu sendiri memerlukan pikiran sehat dan logis. Refreshing sangat diperlukan apabila Anda menemui hal yang sangat rumit, dengan tujuan agar pikiran kita tidak terbebani, serta menemukan solusi dengan pemikiran yang lebih jernih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sederhana misalnya keluar menghirup udara segar, melakukan hal yang Anda suka, dan lainnya dengan cara Anda sendiri
6. Selalu berpikir positif
Berpikir positif ini sangatlah penting bagi Anda. Jika yang ada di pikiran Anda hanyalah gagal dan gagal, maka Anda akan cenderung untuk malas, dan akan dapat mengurangi rasa ingin bekerja keras yang dimiliki oleh Anda. Akibatnya, diri Anda akan dipenuhi oleh rasa malas, karena yang akan muncul dibenak Anda tidak berpikir positif.
Hal ini tentu sangat berbahaya jika Anda biarkan terus bersarang pada diri Anda. Lalu apa yang harus Anda lakukan? Biasakan berpikir positif. Bukan Positive Thinking yang banyak dipergunakan orang namun Think Positively yang harus Anda biasakan. Cara membiasakannya dengan selalu optimis, berpikir cerah dan positif. Apapun yang Anda lakukan jika dengan niat yang baik maka akan menghasilkan yang baik pula.
Post a Comment Blogger Facebook