Malang – Sebanyak 527 keluarga miskin di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengembalikan beras murah untuk rumah tangga miskin atau raskin ke kantor Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Subdivisi Regional Malang. Pengembalian beras terebut dilakukan melalui kepala desa setempat, Apriyono.
Menurut Apriyono, beras itu sudah diusahakan untuk dibersihkan lalu dikembalikan lagi ke warga. Tapi ternyata beras tersebut masih tetap jelek, selanjutnya dikembalikan lagi ke Bulog. “Begitu seterusnya sampai empat kali penerimaan. Kalau yang ditunjukkan ke kami, contoh berasnya yang benar-benar berkualitas,” kata Apriyono seperti dikutip Tempo, Ahad (28/10/2012)
Kejadian serupa juga terjadi di desa lain. Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Malang, Yenny A, juga mengatakan bahwa beras murah untuk warganya bermutu jelek. Namun, sebelum warga memprotes, pihaknya segera mengembalikan beras jelek itu ke Depot Logistik milik Perum Bulog. “Pengembalian raskin bermutu jelek itu sudah sesuai dengan instruksi Bapak Bupati (Malang, Rendra Kresna),” kata Yenny.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdivre Malang, Awaluddin Iqbal, mengaku belum menerima laporan dari stafnya. “Terima kasih kepada warga yang sudi mengembalikan raskin yang jelek itu. Nanti saya cek ke staf saya,” kata Iqbal. Ia menambahkan, pengembalian beras itu sudah sesuai ketentuan, dan Bulog berkewajiban menggantinya.
Agar kejadian serupa tak terulang, Iqbal meminta Pelaksana Distribusi Raskin di tingkat desa dan kelurahan untuk ikut mengontrol beras murah yang disalurkan. Sepanjang 2012, tiap bulan Bulog Subdivre Malang menyalurkan 5.300 ton raskin ke sekitar 155 ribu keluarga miskin di Kabupaten Malang.
Sungguh memilukan kehidupan rakyat di negeri ini. Meski Indonesia adalah negeri kaya-raya dan makmur, namun rakyatnya banyak yang lapar dan miskin. Setiap hari rakyat negeri ini disuguhi berita tentang sekian banyak pejabat negara dan anggota DPR korup yang ketahuan mencuri triliunan rupiah uang rakyat. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di negeri ini terbentang begitu lebar. Di negeri ini banyak pejabat negara dan politikus busuk yang hidupnya hedonis menghambur-hamburkan uang bak membuang pasir. Sementara masih banyak rakyat miskin yang harus rela mengantri demi membeli beras murah untuk rumah tangga miskin (raskin) yang sudah berulat dan busuk.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Apriyono mengatakan beras yang dikembalikan ke Bulog itu sekitar setengah dari seluruh beras yang mereka terima dari yakni 7,9 ton. Beras tersebut mereka terima dalam empat bulan terakhir, dan dikembalikan lantaran berkualitas buruk, berwarna kecokelatan dan berulat.
Menurut Apriyono, beras itu sudah diusahakan untuk dibersihkan lalu dikembalikan lagi ke warga. Tapi ternyata beras tersebut masih tetap jelek, selanjutnya dikembalikan lagi ke Bulog. “Begitu seterusnya sampai empat kali penerimaan. Kalau yang ditunjukkan ke kami, contoh berasnya yang benar-benar berkualitas,” kata Apriyono seperti dikutip Tempo, Ahad (28/10/2012)
Kejadian serupa juga terjadi di desa lain. Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Malang, Yenny A, juga mengatakan bahwa beras murah untuk warganya bermutu jelek. Namun, sebelum warga memprotes, pihaknya segera mengembalikan beras jelek itu ke Depot Logistik milik Perum Bulog. “Pengembalian raskin bermutu jelek itu sudah sesuai dengan instruksi Bapak Bupati (Malang, Rendra Kresna),” kata Yenny.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdivre Malang, Awaluddin Iqbal, mengaku belum menerima laporan dari stafnya. “Terima kasih kepada warga yang sudi mengembalikan raskin yang jelek itu. Nanti saya cek ke staf saya,” kata Iqbal. Ia menambahkan, pengembalian beras itu sudah sesuai ketentuan, dan Bulog berkewajiban menggantinya.
Agar kejadian serupa tak terulang, Iqbal meminta Pelaksana Distribusi Raskin di tingkat desa dan kelurahan untuk ikut mengontrol beras murah yang disalurkan. Sepanjang 2012, tiap bulan Bulog Subdivre Malang menyalurkan 5.300 ton raskin ke sekitar 155 ribu keluarga miskin di Kabupaten Malang.
Sungguh memilukan kehidupan rakyat di negeri ini. Meski Indonesia adalah negeri kaya-raya dan makmur, namun rakyatnya banyak yang lapar dan miskin. Setiap hari rakyat negeri ini disuguhi berita tentang sekian banyak pejabat negara dan anggota DPR korup yang ketahuan mencuri triliunan rupiah uang rakyat. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di negeri ini terbentang begitu lebar. Di negeri ini banyak pejabat negara dan politikus busuk yang hidupnya hedonis menghambur-hamburkan uang bak membuang pasir. Sementara masih banyak rakyat miskin yang harus rela mengantri demi membeli beras murah untuk rumah tangga miskin (raskin) yang sudah berulat dan busuk.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !