Bagian luar kapsul Orion.
Setelah mempensiunkan pesawat ulang aliknya, NASA tidak punya wahana atau kapsul mandiri untuk mengirimkan astronotnya ke ISS sehingga mereka terpaksa menggunakan roket dan modul Soyuz milik Rusia untuk mengantarkan astronot ke ISS. Selain itu untuk mengantar perbekalan bagi astronot di ISS, NASA menggunakan jasa SpaceX untuk mengantar perbekalan tersebut.
Namun NASA tidak berhenti mekakuan terbosan. NASA berencana akan menggunakan kapsul bernama Orion yang dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk membawa misi berawak menuju Bulan, asteroid, dan planet Mars.
Namun NASA tidak berhenti mekakuan terbosan. NASA berencana akan menggunakan kapsul bernama Orion yang dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk membawa misi berawak menuju Bulan, asteroid, dan planet Mars.
Bagian dalam (interior) kapsul Orion.
Uji coba terbang kapsul orion Exploration Flight Test 1 (EFT 1) akan dilakukan pada 2014 mendatang dan akan menguji coba serangkaian sistem pada kapsul Orion yang meliputi perisai panas dengan desain terbaru berbahan komposit khusus dilapisi oleh lapisan ablatif untuk melindungi kapsul saat melakukan perjalanan pulang menembus atmosfer Bumi. Selain itu desain struktur utama kapsul dengan avionik dan sistem komputer juga akan diuji coba.
Saat uji coba nanti kapsul Orion akan menumpang roket Delta-4 sebagai pendorong (booster). Namun saat nanti kapsul tersebut sudah benar-benar siap, kapsul Orion akan menggunakan roket SLS (Space Launch System) sebagai roket pendorong yang saat ini masih terus dikembangkan. Rencananya kapsul Orion akan diuji coba terbang bersama dengan SLS pada 2017 dan akan diluncurkan untuk misi berawak pada tahun 2021.
Secara kasat mata, bagian luar kapsul Orion mirip kapsul Apollo modern hanya saja lebih besar tapi di dalamnya sungguh sangat berbeda. Bila kapsul Apollo bisa memuat 3 orang, kapsul Orion bisa membawa 4 orang. Teknologi di dalamnya sangat berbeda jauh yang mana pada kapsul orion sudah dilengkapi dengan sistem komputerisasi terbaru.
Kapsul Orion dikembangkan dan dikerjakan oleh perusahaan rekanan NASA, Lockheed Martin. Saat ini mereka masih memfokuskan pada pengembangan perisai panas dan sistem Avionik.
"Saya pikir kami memiliki desain yang hebat dan kami memiliki rencana besar untuk menerbangkannya," ucap Mark Geyer selaku Manajer program Orion. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Saat uji coba nanti kapsul Orion akan menumpang roket Delta-4 sebagai pendorong (booster). Namun saat nanti kapsul tersebut sudah benar-benar siap, kapsul Orion akan menggunakan roket SLS (Space Launch System) sebagai roket pendorong yang saat ini masih terus dikembangkan. Rencananya kapsul Orion akan diuji coba terbang bersama dengan SLS pada 2017 dan akan diluncurkan untuk misi berawak pada tahun 2021.
Secara kasat mata, bagian luar kapsul Orion mirip kapsul Apollo modern hanya saja lebih besar tapi di dalamnya sungguh sangat berbeda. Bila kapsul Apollo bisa memuat 3 orang, kapsul Orion bisa membawa 4 orang. Teknologi di dalamnya sangat berbeda jauh yang mana pada kapsul orion sudah dilengkapi dengan sistem komputerisasi terbaru.
Kapsul Orion dikembangkan dan dikerjakan oleh perusahaan rekanan NASA, Lockheed Martin. Saat ini mereka masih memfokuskan pada pengembangan perisai panas dan sistem Avionik.
"Saya pikir kami memiliki desain yang hebat dan kami memiliki rencana besar untuk menerbangkannya," ucap Mark Geyer selaku Manajer program Orion. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !