Rombongan Haji Menteri Agama Bakal Dievaluasi
Jakarta - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama bakal mengevaluasi rombongan haji Menteri Agama Suryadharma Ali. Evaluasi untuk memastikan anggota rombongan itu menggunakan biaya sendiri atau diongkosi dengan uang negara. Ada inspektorat yang mengawasi, kata Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar seusai Launching Gerakan Indonesia Berkibar, di Jakarta, Ahad, 28 Oktober 2008. Menteri Suryadharma, yang juga Amirul Haj atau pemimpin haji tahun ini, disebut-sebut memboyong 35 orang dalam rombongannya ke Arab Saudi. Selain 14 orang yang berhaji ditanggung negara, sisanya merupakan kolega dan kerabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu. Nasaruddin mengaku belum meminta keterangan dari pihak-pihak yang ikut dalam rombongan Menteri Agama. Saya belum bisa meminta konfirmasi, karena semua masih di sana, katanya. Namun dia yakin Menteri Agama segera memberi penjelasan sesampainya di Tanah Air. Namun, Nasaruddin menuturkan, penentuan jumlah rombongan pemimpin haji yang akan berangkat ditetapkan oleh Menteri Agama. Begitu pula dengan pemilihan Amirul Haj dan mekanisme keberangkatan, kata dia, Menteri Suryadharma yang paling berperan.
Peneliti Indonesia Corruption Watch Ade Irawan mengatakan, kendati mereka dapat membuktikan berhaji dengan membayar sendiri, keberangkatan 35 orang ini tetap saja melanggar aturan. Mereka dinilai telah mengambil kuota masyarakat lain.Ini kursi orang lain yang diambil alih begitu saja,â kata Ade. Menteri Suryadharma belum dapat dimintai komentar. Namun, Sekretaris Jenderal PPP, Mochammad Romahurmuziy, membantah rombongan haji Suryadharma menggunakan anggaran negara. "Fitnah bahwa rombongan tersebut dibiayai APBN," ujarnya.
Separuh Rombongan Haji Menteri Agama Pakai APBN
Jakarta - Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama, Ahmad Kartono, mengatakan, hanya 14 dari 35 rombongan amirul hajj Menteri Agama Suryadharma Ali yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara. "Hanya sebagian yang berangkat dengan uang negara," kata Kartono saat dihubungi, Jumat, 26 Oktober 2012. Ke-14 orang tersebut adalah Suryadharma, istri dan anak menantunya, dua orang staf khusus, Sekretaris Kementerian Agama, Wakil Sekretaris Kemenag, dua orang ajudan Menag, dua orang pengawal pribadi, seorang staf Kemenag, dan dua orang ajudan istri Menag. "Kalau ada yang selain itu, berarti mereka membayar sendiri hajinya," ujar Kartono.
Suryadharma dikabarkan membawa rombongan haji besar ke Arab Saudi tahun ini. Selain ke-14 orang yang ibadah hajinya ditanggung negara, ada pula 21 orang lainnya yang merupakan kolega dan kerabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Kartono mengaku tidak tahu siapa saja selain empat belas orang rombongan amirul hajj yang berangkat mendampingi Suryadharma. Namun, jikapun ada, ia memastikan mereka berangkat dengan biaya sendiri. Ihwal fasilitas yang diterima ke-35 orang tersebut, Kartono memastikan mereka mendapat perlakuan berbeda. "Mereka bisa saja berangkat bareng dari Indonesia ke Arab Saudi. Tapi, anggarannya berbeda, dan fasilitas selama di sana pun berbeda," ujarnya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu, enggan mengomentari soal ini. Ia mengatakan anggaran rombongan amirul hajj tidak diurus direktoratnya. Anggito juga tutup mulut soal fasilitas yang diterima rombongan Suryadharma selama di Arab Saudi. "Saya hanya fokus pada jemaah haji," kata dia melalui telepon. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar juga mengaku tak tahu soal rombongan amirul hajj. Menurut Nasaruddin, saat rombongan Suryadharma bertolak ke Arab Saudi, ia sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi sebuah acara di Nusa Tenggara Timur. Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Kurdi Mustofa, menilai tindakan Suryadharma membawa kerabat dan koleganya berhaji tahun ini tidak etis. "Ini persoalan rasa keadilan dan etika. Selama ini masyarakat mesti antre lama untuk berangkat haji, sedangkan Menag bisa bawa banyak kerabatnya untuk berhaji," ujarnya.
Daftar 34 nama rombongan Menag di Mekkah
Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga amirul haj Indonesia dikabarkan membawa 34 orang dalam rombongannya ke Mekkah. Sebagian besar mereka adalah kerabat dan kolega sang menteri. Berdasarkan informasi yang diterima merdeka.com, Senin (22/10), tidak jelas fungsi rombongan itu apakah sebagai bagian petugas atau jemaah haji biasa. Yang jelas, berdasarkan informasi dari sumber merdeka.com, rombongan ini menginap di hotel mewah dan dijamu oleh salah satu perusahaan penyelenggara ibadah haji khusus yang telah dicabut izinnya oleh Menag sebelumnya, Maftuh Basyuni.
Salah satu anggota rombongan, Reni Marlinawati (anggota Komisi X/FPPP) ketika dikonfirmasi membenarkan ikut rombongan menteri agama. "Ya, saya ikut rombongan," tulisnya via BlackBerry Messenger. Berikut nama-nama anggota rombongan tersebut berdasarkan daftar yang diperoleh sumber merdeka.com yang berada di Mekkah:
1. Suryadharma Ali Menag/Amirulhaj2. Wardatul Asriah (istri menag/anggota DPR)
3. Rendhika D Harsono (anak menantu)
4. Dewi Sri Masitho (adik)
5. Elyati Ali Said (adik)
6. Mimik Ismiasih B Sawojo (adik)
7. Anwar Musadda Ropiudin (adik)
8. Neneng L Susanti (Adik)
9. Joko Purwanto (Ketua Angkatan Muda Kabah PPP)
10.Deasy Aryani Larasati (istri Joko Purwanto)
11.Najmuddin H Rasyid (keluarga Joko Purwanto)
12.Rosma Lotang Sawalleng (istri Najmuddin)
13.Richard Lessang Frans (sahabat menag)
14.Inani Arya Tangkary (istri Richard)
15.Muhammad Mardiono (ketua DPW PPP Banten)
16.Etty Triwi Kusumaningsih (istri Mardiono)
17.Erik Satrya Wardhana (sahabat Ibu Emalena)
18.Ermalena Muslim Hasbullah (staf khusus)
19.Guritno Kusumo Dono (staf khusus)
20.Titiek Murrukmihati (istri Guritno)
21.Saefudin A Syafii (sesmenag)
22.Abdul Wadud K Anwar (wasesmenag)
23.M Mukmin Timoro (ajudan menteri)
24.Ivan Adhitira (ajudan menteri)
25.Hendri Amri M.Saud (ADC/pengawal pribadi)
26.Agus Riadi Pranoto (pengawal pribadi)
27.Karto Kamid (staf Kemenag)
28.Sundari Kasiran (ajudan istri menag)
29.Sholichul Qodri (ajudan istri menag)
30.Reni Marlinawati (anggota F-PPP DPR/Komisi X)
31.Mochammad Amin (suami Reni Marlinawati)
32.Irgan Chairul Mahfiz (wakil ketua komisi IX DPR/F-PPP)
33.Wardatun N Soejono (istri Irgan)
34.KH Nur M Iskandar
35.Nur Djazilah M (istri KH Nur Iskandar).
Rombongan jumbo Menag pakai travel milik wakil ketua MPR
Kamis, 25 Oktober 2012 14:28:43
Menteri Agama Suryadharma Ali membawa rombongan jumbo ke Tanah Suci. Hal itu langsung menuai kritik. Apalagi dalam rombongan yang berjumlah 34 orang itu terdapat keluarga, kolega, hingga staf khusus, sang menteri. Rombongan pergi ke Mekkah dengan menggunakan jasa sebuah travel swasta bernama Al Amin. Penelusuran merdeka.com, travel dengan nama PT Al Amin Universal itu dimiliki oleh Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli.
Di website perusahaan, politisi Partai Demokrat itu menjabat sebagai pimpinan bersama sang suami, Muhammad Suharli. Melani mengamini kepemilikan travel itu saat dikonfirmasi. "Iya betul," kata Melani kepada merdeka.com di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/10). Menurutnya, travel yang dimilikinya tidak mengratiskan rombongan tersebut berangkat ke Mekkah. Namun, dia tak membeberkan apakah rombongan membayar secara pribadi atau melalui institusi Kemenag. "Enggak ada yang gratis, semuanya bayar. Kita harus bedakan urusan bisnis dan pertemanan. Kita enggak kasih sponsor, tapi untuk menteri agama biasanya kan ada jatah," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, travel yang dimilikinya pernah digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri saat pergi haji. "Presiden dan Ibu Megawati saat jadi presiden pernah pakai," katanya.
-------------------------
Kalau toh rombongan menteri itu, terutama orang-orang yang tidak terkait dengan tugas kenegaraan yang diemban sang menteri berhaji selaku 'amirul hajj' dari Republik Indonesia kali ini, setidaknya orang-orang swasta yang ada dalam rombongan menteri agama itu berarti telah memakai jatah kuota jamaah haji asal Indonesia. Atau mereka memanfaatkan jatah haji non-kuota yang diberikan Kedubes Arab Saudi di Jakarta, yang pastilah hal itu bisa diberikan oleh Kedubes Saudi karena ada kedekatan dengan sang menteri. Itu saja sudah tidak etis, karena mengambil hak jamaah lainnya yang antri sampai puluhan tahun itu. Atau sengaja memanfaatkan undangan khusus dari Kedubes Arab Saudi untuk orang yang bukan merupakan haknya
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !