KPK tergolong lelet atau lamban menangani skandal pembelian lahan RS Sumber Waras atau Sumber Waras Gate oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Padahal, berdasarkan audit BPK, kasus ini merugikan negara hingga Rp 191 miliar.
Mengapa KPK ngeper alias takut? Ini menimbulkan berbagai spekulasi. Namun berdasar pemberitaan situs portal berita bisnis, ternyata ada keterlibatan tokoh istana dalam skandal ini. Tokoh itu adalah Jan Darmadi yang kini sebagai anggota Wantimpres.
Jan Darmadi (Jauw Fok Joe) adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2015-2019 yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 20 Januari 2015. Jan terlibat dalam kasus pembelian tanah itu karena saat transaksi terjadi Jan adalah Ketua Umum Yayasan Kesehatan Sumber Waras.
Bersama Kartini Mulyadi, yang duduk sebagai ketua yayasan, Jan meneken surat penawaran tanah yang disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Jan dan Kartini adalah tokoh senior yang menjadi panutan bagi kalangan keturunan Cina karena kesuksesannya.
Surat yang diteken duet Jan dan Kartini itu disampaikan ke Ahok 7 Juli 2014, dengan tawaran harga Rp755,69 miliar. Tanpa pengecekan ke lapangan, esoknya pada 8 Juli, Ahok langsung memerintahkan Kepala Bappeda DKI untuk menganggarkan pembelian tanah itu dalam APBD-P DKI 2014.
Tak sabar dengan lambannya KPK, puluhan pengacara dan ahli hukum pidana telah mengajukan gugatan pra peradilan ke PN Jakarta Selatan. Dikabulkan, rencananya Senin (14/3/2016) akan dilakukan sidang pra peradilan yang menyoal lambanya KPK menangani Sumber Waras Gate ini di PN Jakarta Selatan. (Sumber: Teropongsenayan
PROFIL JAN DARMADI:
Jan Darmadi (Lahir: Jauw Fok Joe) adalah seorang pengusaha properti asal Indonesia. Ia merupakan pendiri dari Jakarta Setiabudi Internasional tahun 1975. Ia adalah pemilik Hotel Mandarin Jakarta, Mercure Ancol, Jakarta Theater dan Setiabudi Building. Ia sebelumnya juga pernah menjadi bos SDSB.
Jan Darmadi memiliki nama alias Apiang Jinggo, dan mempunyai bisnis judi petax 9, Copacabana Jakarta Theater, Lofte Fair Hailai di Jakarta Utara di era 1970-an ketika judi dihalalkan Apiang berkarib dengan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Ketika tahun 1978 judi resmi diharamkan, Jan menyelenggarakan Porkas, SDSB, bersama Laksamana Purn. Sudomo sebelum akhirnya resmi ditutup tahun 1993.
Pada 19 Januari 2015, ia dipilih Presiden Joko Widodo menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dari unsur Partai Nasdem. Jan sebelumnya aktif sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem. [wikipedia]
Post a Comment Blogger Facebook