GuidePedia

2


(Polisi di depan rumah Siyono)

Siyono, warga Dukuh Brengkungan Desa Pogung Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia ketika menjalani pemeriksaan oleh Densus 88 Mabes Polri, Sabtu (11/3). Ia ditangkap Densus 88 pada Selasa (08/03), sekira bakda shalat Maghrib, saat sedang zikir di Masjid.

Pihak Kepolisian menyebut Siyono tewas karena berkelahi dengan Densus 88 lalu kemudian kelelahan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. 

Pengamat terorisme Harits Abu Ulya mengatakan kasus tewasnya terduga teroris, Siyono (39 tahun) adalah hal yang sangat memprihatinkan. Penjelasan kepolisian juga dinilainya tak masuk akal.

"Penjelasan Mabes Polri terkait sebab kematian Siyono karena kelelahan berkelahi dengan aparat Densus 88 adalah tidak masuk akal 100 persen. Justru penjelasan seperti itu mengindikasikan yang terjadi adalah kejahatan sistemik," ujar Harits, Ahad (13/03), dilansir kiblat.net.

Menurut dia, sikap dan tindakan aparat di lapangan yang over acting selalu ditutupi dengan berbagai argumentasi pembenaran agar aparat Datasemen Khusus (Densus) 88 pada posisi tidak pernah salah. Harits mengatakan Kapolri harus bertanggungjawab atas peristiwa ini. Jangan hanya karena kasus ini terkait isu terorisme kemudian membuat kesan permisif bagi aparat Densus 88.

"Siapapun orangnya berhak hidup dan tidak boleh seorang pun berhak untuk menghilangkan nyawanya tanpa alasan yang benar," kata Harits.

Saat dibawa pergi oleh kepolisian, Siyono dalam keadaan hidup dan segar bugar. Namun selang beberapa jam berikutnya sudah dalam kondisi tewas. 

Ustadz Muhammad Arifin Ilham juga sangat menyesalkan tindakan Densus 88 yang dinilainya zholim.

Berikut pernyataan ustadz Arifin Ilham yang disampaikan di akun facebooknya, Ahad (13/3/2016):



Astagfirulllah kembali tindakan zholim dilakukan Densus 88 terhadap umat mulia ini, berulang dan terus berulang dg dalih teroris langsung tangkap, tembak, siksa, bunuh tanpa hak bela, tanpa bukti, tanpa pengadilan, beginikah aparat yg baik itu, INI NEGARA HUKUM, ini teror untuk umat Islam.

Bukankah dg mudah menangkap lalu buktikan di pengadilan, bukan cara zholim seperti ini. Ayahanda presiden, ayahanda KAPOLRI, ayahanda komandan Densus 88, ayah ayah Wakil Rakyat, semua ayah bertanggung jawab dunia akhirat, jangan terus biarkan ketidakadilan ini, INI NEGARA HUKUM, mereka juga anak bangsa ini yg berhak mendapat perlindungan hukum, hak yg sama. Ingat! Tidak ada yang tidak dibalas pada Hari Pembalasan.

Sungguh ini perbuatan dosa sangat besar apalagi membunuh mu'min yg tidak berdaya. Simaklah Kalam Allah ini dg iman, "“Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dg sengaja maka balasannya ialah Neraka Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya” (QS. An Nisa: 93).

Rasulullah memgingatkan dg keras, "Segala dosa Allah dapat mengampuninya kecuali yang mati dalam keadaan kafir dan orang yang membunuh seorang mu’min dg sengaja." (HR Imam Ahmad).

Jangan main main dg Hukum Allah, hidup ini tidak lama, sebentar lagi kita semua akan wafat, TAKUTLAH KEPADA ALLAH! Semua kita akan bertanggung jawab atas apa yg kita perbuat di dunia sebentar ini.

Sungguh kita semua benci teroris, Islam tidak mengajarkan terorisme, jihad perang di wilayah perang, tetapi wilayah damai, seperti negeri kita tercinta ini, jihadnya, jihad da'wah bukan perang.

Wajib Arifin sampaikan ini, hati ini sangat sedih melihat kezholiman terus terjadi di negeri ini, kalau terus diam dibiarkan hanya soal waktu azabkan akan datang yang tidak hanya menimpa orang orang yang berbuat zholim tetapi semua penduduknya, "Dan takutlah pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang berbuat zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya" (QS Al Anfal 25).
Arifin sayang semua terutama kalau ada anggota muslim Densus 88, TAKUTLAH KEPADA ALLAH dan HARI PEMBALASAN! Sungguh negeri penduduk ini merindukan aparat yang santun teladan bagi rakyatnya.

Suara hati anak bangsa yg mencintai keberkahan umat dan negerinya.

ALLAHUMMA ya Allah berkahi negeri kami dg kesholehan para pemimpinnya, para aparatnya dan rakyatnya...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
Link: https://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham/posts/10154116227119739

KRONOLOGIS:

Berikut kronologi yang dirangkum dari sejumlah sumber:

1. Pada Selasa (8/3), sekira bakda shalat Maghrib, Siyono ditangkap di Masjid saat sedang melakukan zikir. Ia dicekal sejumlah orang berbadan tegap.

2. Kamis (10/3) pagi, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah Siyono di RT 11 RW 05 Desa Pogung, dimana istri korban mengajar di rumah yang juga dikelola sebagai RA Amanah Ummah.

3. Jumat (11/3) siang pkl.11.00 beredar kabar korban meninggal dunia saat pemeriksaan.

4. Jumat (11/3) sore pkl.17.00 istri dan kakak korban dijemput Densus 88 dan langsung dibawa ke Jakarta.

5. Sabtu (12/3) pagi pkl.10.00 istri mengabari sedang dimintai keterangan oleh aparat kepolisian

6. Sabtu (12/3) siang pkl.13.00 istri Siyono mengkonfirmasi wafatnya suaminya.

7. Sabtu (12/3) saat ini posisi istri dan keluarga beradi di RS POLRI, jenazah langsung mau dipulangkan ke Klaten oleh pengawalan polisi.



Post a Comment Blogger

  1. Densus dajjal lawan opm yg udh jelas mw kluar dri nkri dn bikin negara sndiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha kan mereka memang mau bikin negara sendiri boi ?

      Delete

Beli yuk ?

 
Top