Setiap tamu yang datang ke dalam rumah akan melepaskan 38 juta sel bakteri setiap jam.© Shutterstock
Tamu adalah raja. Ungkapan seperti ini mungkin tidak akan populer jika orang tahu hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa setiap tamu yang datang akan melepaskan 38 juta sel bakteri setiap jam.
Bahkan jika tamu itu masuk ke dalam rumah sambil menahan napas, dia masih melepaskan 10 juta sel bakteri dalam 60 menit lewat kulitnya.
Meskipun terdengar mengerikan, para peneliti mengatakan bahwa sebenarnya hal ini menguntungkan bagi kesehatan karena akan membuat tubuh memperbaiki sistem kekebalannya.
University of Chicago menyebutkan dalam sebuah rilis bahwa Jack A. Gilbert, seorang profesor ekologi dan evolusi, justru meminta orang-orang agar membuka diri terhadap bakteri yang dibawa oleh tamu ke dalam rumah.
Gilbert mengatakan bahwa masyarakat modern hidup dalam lingkungan yang "over-sanitized" atau "bersih berlebihan" sehingga segala jenis bakteri berusaha dibersihkan. Padahal, paparan terhadap sel bakteri sebenarnya bagus bagi sistem kekebalan tubuh.
Gilbert juga mengatakan bahwa bersih berlebihan bisa menyebabkan manusia menjadi lebih lemah daripada nenek moyang karena manusia zaman sekarang tidak terpapar oleh banyak bakteri yang ada di sekitarnya.
Selain itu Gilbert, seperti diwartakan Futurity.org, juga menyatakan bahwa lingkungan yang terlalu bersih dan jumlah paparan bakteri yang menurun akan menyebabkan alergi, asma, dan epidemi alergi serbuk bunga. Padahal, seperti dipaparkan Gilbert, nenek moyang manusia telah terbiasa bersentuhan dengan bakteri setiap hari.
Bakteri-bakteri yang bersentuhan dengan nenek moyang manusia berasal dari manusia lainnya, berbagai jenis tanaman dan hewan. Sayangnya, kini manusia tidak lagi bersentuhan dengan banyak bakteri menguntungkan yang tersebar di lingkungan.
Sebagai akibatnya, tubuh menjadi mudah sakit dan mudah terkena alergi.
"Nenek moyang manusia bersentuhan dengan banyak jenis bakteri setiap hari. Jika Anda hidup dalam sebuah lingkungan yang kaya akan keanekaragaman hayati, tubuh akan berharap untuk bersentuhan dengan bakteri. Jika hal itu tidak terjadi, tubuh akan 'ketakutan' sehingga terjadilah alergi, asma dan alergi serbuk sari. Tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap ketiadaan organisme kecil ini," kata Gilbert seperti dilansirTechnology.org.
Menurut Daily Mail, Gilbert sangat khawatir terhadap gaya hidup manusia zaman sekarang yang banyak berada di dalam ruangan dan tidak berpindah-pindah. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh manusia mengalami kemunduran.
Gilbert mencatat bahwa bersalaman tangan, berciuman dan berpelukan dengan orang lain sebenarnya merupakan cara untuk berbagi bakteri menguntungkan. Dia mengatakan manusia tidak perlu takut terhadap 38 juta bakteri yang muncul akibat interaksi dengan manusia lainnya.
Post a Comment Blogger Facebook