Bertahan di tengah lautan tanpa persedian makanan dan minuman merupakan hal yang mustahil untuk dapat bertahan hidup. Terombang ambing oleh derasnya gelombang air laut serta panasnya sinar matahari membakar tubuh adalah suatu penderitaan sangat menyedihkan. Kejadian tersebutpun bukanlah kesengajaan, mereka hanya berada pada posisi yang tidak beruntung.
Berikut ini adalah kisah perjuangan hidup di lautan luas.
1. TIGA PEMUDA PULAU FIJI SELAMA 50 HARI
Mereka yang diketahui bernama Edward Nasau usia 14 tahun, Samu Perez dan Filo Filo kedua berusia 15 tahun ini mengalami peristiwa yang sangat ajaib. Terdampar di tengah lautan yang berada 1600km Atol Fiji tak membuat mereka putus asa untuk tetap bertahan hidup, dikarena perahu nelayan kecil mereka terbawa derasnya ombak dan angin pada saat itu. Keluarga merekapun telah melaporkan kepada Tim Sar untuk segera melakukan pencarian. Namun naasnya, setelah Tim SAR melakukan pencarian, dilaporkan bahwa diperkiraan ketiga pemuda tersebut telah meninggal dunia.
Kejadian aneh pun terjadi, setelah 50 hari kemudian para pemuda itupun ditemukan di lautan dengan perahu kecil mereka serta kondisi yang sangat memprihatinkan: dehidrasi, kelaparan serta luka bakar terjadi pada ketiga tubuh pemuda tersebut. Walaupun diselimuti kesedihan akan kondisi mereka, keluargapun tetap merasa bahagia setidaknya mereka masih dalam kondisi hidup.
Ketiga pemuda itu mengungkapkan bahwa mereka harus makan ikan mentah, menangkap burung camar yang mendarat di kapal dan minum air hujan dari hasil tampungan terpal tenda perahu. Bahkan mereka mengaku harus minum air laut di hari-hari akhir untuk bertahan hidup.
2. STEVEN CALLAHAN SELAMA 76 HARI
Kisah berikutnya terjadi pada pria angkatan laut ini. Mengalami kerusakan pada kapal pribadinya yang berencana berlayar dari kepulauan Canary melintasi samudera Atlantik ke Bahama. Kerusakan tersebut diperkiraan terjadi disebabkan seekor ikan paus raksasa menabrak bagian mesin kapal tersebut. Untunglah Steve Callahan merupakan angkatan laut yang telah mempersiapakan kemungkinan buruk yang dapat terjadi dalam perjalanannya. Pria ini meninggalkan kapalnya memakai perahu karet serta perlengkapan yang memungkinnya untuk tetap bertahan hidup.
Setelah terombak ambing di lautan tak tentu arah selama beberapa minggu persedian makanannya pun habis dan hanya mengandalkan hasil pancingan serta penombakan ikan yang ia lakukan. Air minumpun dia dapat dari Stills solar (alat kondensi air laut menjadi air putih segar). Ketidak beruntungan pria inipun terjadi saat menombak ikan yang berjarak sangat dekat dengan perahu karetnya. Ujung tombaknya pun terlebih dahulu mengenai perahunya, mengakibatkan kebocoran besar tapi itu tidak membuatnya putus semangat, ia pun memperbaikinya. Setelah dalam kurung waktu 76 hari, barulah pertama kalinya pria ini melihat daratan dan melambaikan tangan kepada nelayan setempat. Saat itupula nelayan tersebut menolongnya dan membawanya ke rumah sakit.
Post a Comment Blogger Facebook