Menyebut warteg ternama di Jakarta, tak bisa melewatkan Warmo di kawasan Tebet. Berdiri sejak 1970, warteg ini masih populer dan pernah disinggahi tokoh-tokoh ternama!
Warmo berlokasi di Jalan Tebet Raya No.1D. Posisinya persis di pojok jalan simpang Tebet Raya dan Tebet Timur. Warteg yang buka 24 jam ini didirikan tahun 1970.
Reza Harafi selaku pengelola Warmo bercerita kepada detikFood(09/01). "Warmo didirikan kakak beradik asal Sidakaton, Tegal yaitu H.Dasir dan H.Tumuh. Sebenarnya sebelum tahun 1970 sudah ada, namun lokasi Warmo belum di Tebet melainkan di Roxy dan Jatinegara," ujar salah satu anak H.Dasir ini.
Awalnya H.Dasir berprofesi sebagai penarik becak saat datang ke Jakarta. "Bapak saya lalu coba buka warung nasi kecil-kecilan, eh ternyata laku dan berkembang sampai sekarang," ujar Reza.
Mengenai nama Warmo, Reza mengisahkan nama ini sebenarnya nama seorang karyawan warteg. "Karena sering dipanggil, nama Warmo jadi mudah diingat. Terus lokasi warteg ini pas di pojokan. Jadi nama Warmo juga berarti 'Warung Mojok,'" tutur Reza.
Kepopuleran Warmo bukan tanpa alasan. Warteg ini menyuguhkan ragam makanan enak dengan harga terjangkau. Etalase kaca memajang lebih dari 40 pilihan sayur dan lauk. Mulai dari olahan ayam, daging sapi, cumi, udang, ikan, paru, ikan asin, tumisan, telur, dan gorengan.
Semuanya dibuat segar a la minute oleh 2 pegawai khusus masak yang bertugas di dua waktu berbeda. Reza menjelaskan, "Pegawai masak ada 2 orang. Yang pertama masak dari jam 05.00-16.00. Yang kedua dari jam 19.00-02.00. Mereka hanya memasak, sedangkan yang menyiapkan bahan makanan adalah pegawai lain."
Proses memasak dilakukan dengan teknik tersendiri. "Pertama kita masak tumisan dulu, dari jam 06.00-09.00. Setelah itu masakan berkuah, dan masakan yang digoreng," jelas Reza. Pegawai masak berikut pegawai lain di sini adalah rekan sekampung Reza yang bermukim di Brebes.
Dalam sehari Warmo menghabiskan kurang lebih 40 kg beras, 5 kg cabai, 10 ekor ayam, 2 kg daging, 170 butir telur, 1.5 kg jengkol, dan banyak sayuran. "Belanjanya pagi-pagi di pasar induk," ujar pria berusia 40 tahun ini.
Harga jual lauk di sini terbilang murah. 1 porsi nasi dibandrol seharga Rp 4.000, sayuran RP 3.000-4.000, per potong ayam Rp 12.000, per butir telur Rp 4.000, per potong rendang Rp 12 ribu, dan per potong ikan Rp 12.000.
Selain makanan yang enak dan berharga murah, kepopuleran Warmo juga melesat karena pernah dikunjungi tokoh ternama. Sebut saja Dahlan Iskan, Sammy Simorangkir, Limbad, dan Rhoma Irama yang fotonya tertempel di dinding Warmo.
Reza mengakui usaha Warmo juga pernah alami kesulitan. "Pernah juga kebakaran dua kali sampai bangunan habis. Apinya merembet dari sebelah. Kejadian ini sekitar tahun 1990-an," tutur Reza.
Mengenai kemungkinan buka cabang atau franchise, Reza belum memikirkannya. Saat ini ia fokus menjalani usaha warteg bersama 12 pegawainya.
Post a Comment Blogger Facebook