American Society for Microbiology (ASM) mensponsori sebuah kompetisi seni tahunan. Kompetisi ini melombakan karya seni yang terbuat dari bakteri
"Cell to Cell" juga karya Mehmet dan Penil yang menjadi juara pilihan masyarakat (American Society for Microbiology)
Siapa sangka bahwa bakteri dapat digunakan sebagai media seni? Tetapi keraguan itu dijawab oleh para anggota American Society for Microbiology (ASM), dan bahkan mereka mensponsori sebuah kompetisi seni tahunan di mana karya seni yang dilombakan harus terbuat dari bakteri dan ditempatkan pada sebuah cawan petri.
Dan dalam kompetisi inilah para mikrobiolog menunjukkan bakat membuat karya besar menakjubkan dari sekumpulan bakteri.
Kompetisi itu bernama 2015 Agar Art Contest yang para pemenangnya diumumkan pada 29 September lalu. Ada sekitar 85 karya seni yang dibuat oleh para mikrobiolog kreatif. Sesuai tema, agar (koloid gelatin yang diekstraksi dari alga merah) yang menjadi kanvasnya.
Dari 85 itu, ada empat karya yang berhasil membuat para juri terkesan. “Memiliki akurasi ilmiah dan kesesuaian untuk khalayak umum,” ujar para juri seperti dilansir oleh Microba World.
Mehmet Berkmen dari New England Biolabs, bersama Maria Penil, dinobatkan sebagai juara dengan karya yang berjudul “Neurons”. Pasangan ini juga membuat karya lain bertajuk “Cell to Cell” yang menjadi juara favorit dengan lebih dari 3.5000 like di Facebook.
Sementara peringkat kedua ditempati oleh Christine Marizzi, yang mengajar di Community Biolab, New York City, yang membuat karya bertema “NYC Biome MAP”. Maria Eugenia Inda, yang berasal dari Argentina dan saat ini bekerja di Cold Spring Harbor Labs di New York, menempati urutan ketika dengan karya “Harvest Season”
"Neurons" karya Mehmet Berkmen dan Maria Penil (American Society for Microbiology)
"Harvest Season" karya Maria E. Inda dari Argentina yang menjadi juara ketiga (American Society for Microbiology)
(Dailyoffbeat via Intisari-online.com)
Post a Comment Blogger Facebook