"Skrg 1 dolar Rp 13.200,- gmana klo sampe 14 rb atau 15 rb ya?"
Demikian twit @iwanfals (11/5/2015).
Netizen pun ramai-ramai berkomentar.
"jokowi junjungan ente tumbang...!!" cuit akun @ypaonganan yang tak lain pakar Maritim ini.
"@iwanfals : Lengserin Junjungan lo Om!!" sahut netizen @yunsitroh2014.
"@iwanfals hancur negara ini om yg miskin bertambah miskin yg kaya tambah gila" ujar @Baskoro_fals.
"gpp, yang menderita rakyat kok RT @iwanfals: Skrg 1 dolar Rp 13.200,- gmana klo sampe 14 rb atau 15 rb ya?" sindir @HabibiBahari.
"@iwanfals gak papa Om.... Asal Presiden-nya masih Pak Jokowi, semuanya pasti merasa senang. Hehehe.... :-D #KapokmuKapan," sahut akun @hiddan_.
"@iwanfals salam gigit jari aj" cuit @Embuhlfc.
"sy msh brdoa agar mncapai 17 rb om @iwanfals biar revolusi cpt brlngsung !" komen @jsumarlin10.
"@iwanfals Orba tumbang berawal dari gejolak rupiah" netizen @Shafron3 mengingatkan.
"@iwanfals mulai sadar ya broo..??" singgung akun @w4hyu_setya yang mengetahui kalau Iwan Fals memang sekarang jadi pendukungnya Jokowi.
***
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai sulit menembus level yang ditetapkan pemerintah dalam asumsi makro ekonomi di APBN 2015, yakni di level Rp 12.500 per dolar AS.
"Jadi untuk Rp 12.500 itu susah yah untuk tahun ini. Kemungkinan rupiah hanya pada kisaran Rp 12.800 sampai Rp 13.000-an," kata Ariston di Jakarta, Senin (11/5/2015), dilansir Tribunnews.
Dampak naiknya dolar dan melemahnya rupiah sudah dirasakan. Banyak perusahaan tekstil dan perunggasan gulung tikar.
Melemahnya rupiah juga meningkatkan beban anggaran negara. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (2014), setiap rupiah melemah Rp 100,00 maka defisit anggaran bertambah Rp 940,4 miliar-Rp 1,21 triliun. Jika rupiah melemah dari Rp 12.000,00 menjadi Rp 13,000,00 perdolar AS, maka defisit anggaran yang terjadi akan mencapai Rp 9 triliun-Rp 12 triliun.
lanjutin di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook