Jakarta. Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPIP) dianggap sebagai tokoh politik yang tak memberikan contoh yang baik bagi kadernya.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Nurpati. Padahal, menurutnya, Mega yang pernah menjabat sebagai wakil presiden, presiden, Ketum PDIP, sekaligus anak mantan Presiden RI, seharusnya dari segi posisi harus memberikan pembelajaran kepada siapapun secara positif.
“PDIP memberikan citra kurang baik di perpolitikan Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/10).
Andi Nurpati mengaku menyayangkan sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang lagi-lagi tak bersedia bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menambahkan, menjelang sidang lalu, SBY sudah memberikan peluang dan kesempatan agar komunikasi diantaranya terjalin. Namun, hasilnya nihil. Mega hanya mengutus orang-orang terdekatnya. Sedangkan SBY tak mau bertemu orang lain selain Mega.
“jika kondisi itu terus berlangsung, dikhawatirkan bisa mempengaruhi pemerintahan Jokowi-Jk di masa depan,” imbuhnya. Andi berujar, jika komunikasi politik ditutup, pemerintahan Jokowi-JK bisa tidak berjalan secara maksimal.
Padahal, menurutnya, almarhum suami Mega, Taufik Kiemas sudah mulai merintis dan membukakan jalan komunikasi diantara keduanya. Tetapi, hal itu tidak ditindaklanjuti hingga saat ini.
Diketahui, perjuangan SBY untuk berkomunikasi dengan Mega dicurahkan SBY melalui kicauan di Twitter lewat akun @SBYudhoyono pada Ahad (5/10) sore. Menurut Andi, apa yang disampaikan SBY di Twitter merupakan bagian akhir babak perjuangannya.
Post a Comment Blogger Facebook