GuidePedia

0



Wisbenbae.blogspot.com - Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) belakangan ramai menjadi perbincangan. Banyak kalangan menolak mereka dilegalkan.

Atas nama agama dan konstitusi, perkembangan LGBT dinilai berpotensi merusakkan moral manusia Indonesia. Di tengah ramainya isu LGBT, artis dangdut Saipul Jamil ditangkap polisi karena dugaan pencabulan terhadap seorang pria ABG berinisial DS (17).

Tak butuh waktu lama, polisi langsung menetapkan pria yang akrab disapa Ipul itu sebagai tersangka. Ipul diketahui melakukan tindakan bejatnya itu di kediamannya di Kepala Gading,Jakarta Utara, Kamis (18/2) dini hari.

Kasus tersebut tentu amat meresahkan. Apalagi, jika kita tak mengetahui bahwa orang yang bersama kita memiliki kelainan seks. Hal ini juga pernah dialami oleh seorang pria sebut saja Atu.

Atu hampir saja menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh temannya sesama jenis, sebut saja Tomo. Hal itu terjadi sekitar tahun 2006. Saat itu, Atu dan Tomo baru saja selesai mengikuti sebuah kegiatan selama satu bulan lamanya di sebuah kawasan di Jakarta.

Kegiatan itu bersifat nasional karenanya pesertanya berasal dari seluruh Indonesia. Usai kegiatan, keduanya sepakat mengunjungi rumah salah seorang teman yang berada di Bandung, Jawa Barat, sebut saja bernama Dimas.

"Kami sama-sama panitia di acara itu yang bertugas jadi mentor para peserta. Karena Dimas pulang duluan akhirnya saya sama pelaku sepakat main ke Bandung karena memang sudah janjian bertiga mau ada yang dibicarakan," kata Atu kepada merdeka.com, Kamis (18/2).

Keduanya lantas berangkat dengan menumpang bus antar kota dan sampai di rumah Dimas di Bandung pada malam hari. Keduanya langsung disambut hangat oleh Dimas.

"Kami sampai sekitar jam 20.00 WIB, terus diajak minum susu murni di warung tenda di pinggir jalan. Pokoknya diajak minum sama makanlah," katanya.

Setelah itu, ketiganya langsung menuju rumah Dimas. Di sana, Atu dan Tomo disediakan satu kamar di lantai dua. Di rumah itu, Dimas tinggal cuma sendiri bersama dua orang karyawannya. Lantai satu rumah Dinas merupakan toko dan Dimas beserta dua karyawannya tinggal di lantai dua.

Waktu pun larut malam. Rasa kantuk membuat Atu, Tomo dan Dimas, memutuskan untuk tidur. Dimas tidur di kamarnya, sementara Atu dan Tomo tidur sekamar di kamar tamu.

Atu dan Tomo tidur di kamar dan kasur yang sama. Saat sudah terlelap, Atu seperti merasa ada yang meremas-remas kemaluannya. Tiba-tiba saat membuka mata, Atu mendapati celananya sudah terbuka dan Tomo sedang memegang kemaluannya.

"Saya kaget, langsung reflek tendang dia. Dia mental saya tendang. Saya buru-buru rapihkan celana, lalu saya maki-maki dia sambil saya pukuli dan tendang," katanya.

Dipukuli, Tomo berusaha menangkis tapi tak melawan balik. Padahal, dari ukuran badan dan fisik, badan Tomo jauh lebih besar, kekar dan lebih kuat ketimbang Atu.

Selang beberapa saat, Dimas yang mendengar suara Atu memaki-maki Tomo masuk ke dalam kamar. Dimas kaget mengapa Atu memukuli dan menendangi Tomo. Atu pun menjelaskan kepada Dimas apa yang sudah terjadi.

Tak banyak omong, Dimas langsung memukul Tomo. Bahkan, Dimas lebih emosi dan tak henti-hentinya memaki Tomo. Dimas dan Atu lantas 'menginterogasi' Tomo.

Kepada keduanya, Tomo mengaku seorang gay. Dia mengaku tak dapat menahan hasrat birahinya. Karenanya dia nekat mencoba melakukan hal tak senonoh pada Atu. Namun sial, belum sampai niatnya terlaksana dia malah kena bogem dari dua temannya itu.

Dimas akhirnya mengusir Tomo dari rumahnya saat itu juga. "Waktu itu jam 2 pagi. Tomo mohon-mohon supaya dibolehin tinggal dan besok paginya baru pergi. Tapi Dimas enggak mau. Tomo tetap disuruh pergi saat itu juga," katanya.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top