James Hetfield saat konser bersama Metallica di Festival Glastonbury, Inggris (28/6/2014)© Will Oliver/EPA
Sebuah kabar mengejutkan dan (seharusnya) membanggakan beredar luas sejak Minggu (24/1/2015). Vokalis kelompok Metallica, James Hetfield (52), dinyatakan resmi bergelar Doctor of Philosophy (PhD, biasanya ditulis Ph.D) dalam bidang astrofisika.
Dalam berita tersebut dituliskan bahwa Hetfiled telah menempuh jalur pendidikan S3 selama 12 tahun terakhir secara diam-diam di California Institute of Technology in Pasadena (CalTech), California, Amerika Serikat. Kebanyakan ditempuhnya melalui jalur korespondensi.
Hetfield lulus setelah menulis disertasi tentang dampak improvisasi cahaya dan efek gravitasi pada teleskop Hubble. Tema tersebut adalah pengembangan dari karya ilmiah Dr. Misty Benz yang bertajuk "Black Hole Scaling Relationships: New Results from Reverberation Mapping and Hubble Space Telescope Imaging" yang diterbitkan pada 2007.
"Saya suka bermain musik karena sudah jadi bagian dari hidup dan saya mendapatkan kepuasan dari itu. Tapi, saya tidak bisa memberi makan keluarga hanya dengan kepuasan. Karena itu saya coba menekuni bidang lain. Jika Brian May bisa, kenapa saya tidak? Hasilnya ternyata saya cukup bagus dalam hal ini (baca; astrofisika)," kata Hetfield.
Usut punya usut, ternyata kabar yang diembuskan Nevada County Scooper (NCS) itu adalah guyonan belaka alias palsu. Pun hasil pernyataan Hetfield adalah bagian dari wawancara fiktif.
Membagikan hoax (kabar bohong) bukan barang baru bagi NCS . Itu sudah jadi ranah mereka. Dalam laman syarat dan ketentuannya, pengelola sudah mewanti-wanti pembacanya. "Situs ini menulis berita palsu dan kritik sosial dengan cara satire. Tujuan kami bukan untuk menipu siapa pun. Jika Anda merasa tertipu, jangan diambil hati. Mari bersenang-senang."
Satu-satunya kebenaran dari hasil wawancara fiktif Hetfield tadi hanya pada bagian bahwa Brian May (68) adalah seorang doktor. Tepatnya doktor di bidang astronomi. Gitaris kelompok Queen itu menyelesaikan tesis doktoralnya di Imperial College London, salah satu kampus bergengsi di Inggris, 23 Agustus 2007. Judul tesisnya"A Survey of Radial Velocities in the Zodiacal Dust Cloud".
Gitaris yang jadi komposer sebagian besar lagu-lagu Queen itu telah lama tertarik dengan dunia akademis. Sejak 1970 hingga 1974 ia sudah tercatat sebagai salah satu mahasiswa S3 di Imperial College. Kesuksesan bandnya membuat May memutuskan cuti sejenak karena kewalahan mengatur waktu dan baru aktif kembali tiga dekade kemudian. "Betapa lega pikiran saya," ujarnya dilansir Gatra (2007).
May hanya satu nama dari beberapa rocker lain yang jenjang pendidikannya menghasilkan gelar doktor. Berikutnya adalah Greg Graffin (51), vokalis kelompok punk Bad Religion, yang bergelar PhD di bidang ilmu hewan. Graffin lulus S3 dari Cornell University, AS, dengan judul disertasi "Evolution, Monism, Atheism, and the Naturalist Worldview: Perspectives from Evolutionary Biology" yang dipublikasikan tahun 2003.
Berikut beberapa bintang musik rock pemilik gelar PhD lainnya seperti dilansir The Best Colleges:
1. Brian Briggs, vokalis kelompok indie rock Stornoway, doktor ilmu hewan di Universitas Oxford
2. Sterling Morrison, gitaris dan salah satu pendiri Velvet Underground, doktor dengan studi abad pertengahan di University of Texas at Austin
3. Milo Auckerman, vokalis band punk The Descendents, lulus jadi doktor biokimia di University of Wisconsin-Madison.
4. Brian Cox, pemain keyboard kelompok D:Ream, doktor fisika di University of Manchester.
5. Dexter Holland, vokalis The Offspring, kandidat doktor di bidang biologi molekuler University of Southern California. Makalahnya yang berjudul "Identification of Human MicroRNA-Like Sequences Embedded within the Protein-Encoding Genes of the Human Immunodeficiency Virus" telah dipublikasikan tahun 2013.
Post a Comment Blogger Facebook