Jimmy Carter sembuh dari kanker berkat Pembrolizumab© EPA
Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter mengumumkan dia sudah sembuh dari kanker. "Pemindaian MRI otak saya yang terbaru tidak lagi menunjukkan adanya tanda-tanda kanker, yang lama maupun baru," katanya dalam sebuah pernyataan, Ahad (6/12/2015), seperti dikutip CNN.
Carter, yang kini berumur 91 tahun, pertama kali mengungkapkan berita itu di depan sebuah kelas sekolah Minggu yang diajarnya di Maranatha Baptist Church di Plains, Georgia.
Stephanie Wynn, seorang anggota gereja, mengkonfirmasikan hal itu dengan mengatakan bahwa mantan presiden itu telah menjalani Magnetic Resonance Imaging (MR) pekan lalu dan hasil pemindaian menunjukkan dia telah terbebas dari kanker.
Pada Agustus lalu, Carter mengatakan dokter telah mendapati adanya empat spot kanker yang menyebar ke otaknya. Dia kemudian mengatakan bahwa hidup matinya ada di tangan Tuhan.
Sehari setelah kesembuhannya diumumkan, pada Senin (7/12/2015), CNN mengutip Carter dengan menulis,"Pemindaian MRI terbaru di otak menunjukkan tidak ada bintik-bintik kanker yang lama maupun yang baru. Tapi saya akan terus mendapat perawatan imunoterapi pembrolizumab selama tiga pekan secara reguler."
Apa itu pembrolizumab, obat ajaib yang sudah menyembuhkan kanker otak seorang pria renta ini?
Pembrolizumab mendapatkan pengesahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA pada tahun lalu. Obat ini menjadi bagian dari perawatan Carter untuk menyembuhkannya dari kanker. Menurut Quartz, selain itu Carter juga mendapatkan terapi radiasi yang diarahkan ke otaknya.
Dia memang tidak sembuh dalam arti harafiah karena sang mantan presiden masih harus mendapatkan infus, namun pemindaian MRI menunjukkan tidak ada tanda-tanda kanker dalam tubuhnya.
Pembrolizumab dikenal dengan jenama Keytruda, sebuah sistem imonoterapi ciptaan Merckuntuk menyembuhkan kanker. Inilah bentuk baru obat yang menggunakan kekuatan sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan melanoma yang menyebar di sekujur tubuh. Sistem kekebalan tubuh manusia, ketika sehat, berhasil mematikan banyak sel kanker yang bahkan kita sendiri tak ketahui. Obat ini membantu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel kanker dengan lebih kuat.
Seperti diwartakan NBC News, pembrolizumab menyasar gen PD-1 dan PD-L. Dua gen ini memainkan peranan dalam membantu tumor untuk melepaskan diri dari deteksi sistem kekebalan tubuh. Yahoo! menyebutkan pembrolizumab digunakan untuk melonoma parah yang sudah tidak bisa disembuhkan dengan obat ipilimumab atau ketika tumor mempunyai gen BRAF yang tidak normal.
Dr. Wally Curran dari Emory University kepada NBC News mengatakan,"Ini benar-benar sebuah terapi jenis baru, dan seperti dikatakan Carter, obat ini memungkinkan sistem kekebalan kita sendiri untuk melawan kanker."
Antoni Ribas, seorang peneliti dari University of California di Los Angeles, kepada The Washington Post mengatakan bahwa perawatan jenis ini "seperti menghilangkan rem dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker."
Selama ini orang banyak menggunakan kemoterapi untuk melawan kanker. Kemoterapi mempunyai efek samping yang buruk karena pasien pada dasarnya diberi racun untuk membunuh kanker.
Tapi pembrolizumab berbeda. Efek samping obat ini bisa berupa kelelahan dan ruam-ruam. Menurut NBC News, pada Carter yang terjadi juga nampak jelas. Dia merasa sakit pada bagian pundak dan dia bisa tidur pada malam hari setelah diberi infus pembrolizumab.
Perawatan menggunakan pembrolizumab juga lebih mudah, yaitu berupa infus selama 30 menit yang tidak menyebabkan rasa enek atau mual dan bukan merupakan racun.
Setelah mengumumkan kesembuhannya, Carter masih harus menjalani infuspembrolizumab setiap tiga pekan. Biaya terapi Keytruda bisa mencapai US$150,000 (sekitar Rp2,1 miliar) per tahun menurut The Washington Post.
Menurut Yahoo! pembrolizumab tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan melanoma. Obat ini juga digunakan untuk menyembuhkan kanker paru-paru yang telah menyebar.
Di luar Amerika Serikat, Keytruda akan dipasarkan di 40 negara termasuk Eropa.
Post a Comment Blogger Facebook