Oleh Aries Rizvi
Saya membaca status akun fb yang saya ikuti, pada intinya Ia mengkritisi media yang tak memberitakan kegagalan Pemerintah terkait ekonomi, dan faktual yang terjadi seperti tak banyak media mainstream yang mewartakan pelemahan Rupiah hari ini.
Dimasa sekarang ini, perang pemikiran dan opini lazim kita mendengarnya sebagai "ghawzul fikri" (perang urat syaraf). Suatu peristiwa yang tidak mengutungkan pihak yang berkepentingan harus ditutup dari publik, dengan cara mengalihkan pemikiran dan opini publik dengan informasi yang memang sengaja dibuat keliru.
Mereka berkeinginan supaya publik "tertidur". Informasi-informasi apapun yang disajikan oleh media tidak memberitakan yang seharusnya kepada publik, kesimpulannya, informasi yang disajikan tidak menyentuh subtansi (inti pokok) masalah.
Berbagai informasi yang disuguhkan media seperti ulasan ekonomi, sosial/politik pada hakikatnya hanya sebuah gurauan dan tidak akan menyelesaikan apapun.
Publik tidak akan punya waktu guna mencari kebenaran, karena infomarsi yang mereka dapatkan sudah dibelokkan dari inti persoalan pokok, banyak yang dipelintir sehingga menutupi fakta aslinya. Berutung masih ada media-media alternatif yang masih memberitakan yang benar-benar terjadi untuk diketahui subtansi masalahnya ada dimana dan bagaimana solusinya.
Sekarang ini karena seringnya kita tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, sering kesimpulan dan penanggulangan suatu masalah ditarik dari benang merah yang keliru, seharusnya benang merah dan penanggulangan suatu masalah ditarik dari sebab, tapi sekarang justeru kesimpulan suatu masalah malah ditarik dari akibat. Inilah yang disebut perang pemikiran dan pengendalian pemikiran publik, saya yakin orang di desa mana tahu perkembangan rupiah, sebab dan akibatnya kepada mereka, karena memang sengaja dibelokkan.
Semua itu merupakan metode "mind control" (pengendalian pikiran) dengan sarana media sebagai operasinya.
Kalaulah ada orang yang lolos dari metode "mind control" ini buru-buru dicap barisan sakit hati, hingga akhirnya orang-orang yang selamat dari "mind control" lelah dan pasrah dengan keadaan, pasti pernah kita mendengar omongan spt ini "Sistem sudah rusak, mau diapain. Lagian, kita bisa apa?"
Itulah tujuan utama "mind control", membuat banyak orang supaya jadi orang yang apatis dan skeptis. Kalau semua orang apatis dan skeptis, siapa lagi yang akan mengubah keadaan? Maka yang lalim akan terus-terusan melakukan kelalimannya tanpa ada yang merubah sikap lalim itu sendiri.
*Konspirator selalu bekerja bahkan saat kita tertidur lelap dan bermimpi sekalipun
lanjutin di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook