GuidePedia

0
 
Bukankah Jokowi memiliki harta sebesar Rp 27,2 miliar dan US$ 9.876, dan JK memiliki harta sebesar Rp 314,5 miliar dan US$ 25.718,

Dana Kampanye Prabowo-Hatta
*Prabowo Subianto menyumbang Rp 5 miliar
* PT Arsari Mineral Indonesia Rp 4,8 miliar
* 5 Orang penyumbang Rp 200 juta
Total sumbangan sampai 3 Juni Rp 10 miliar

Dana Kampanye Jokowi-JK
*Jokowi menyumbang Rp 3 Juta
*Partai Nasdem menyumbang Rp 42,187 miliar
*Sumbangan masyarakat dan Perusahaan Rp 27,352 miliar
Total sumbangan sampai 6 Juni Rp 69,529 miliar
(tribunnews/eri/zul)

gw..sedih aja boi kemaren saya lihat tukang bajaj dan becak aja ada yang urunan,[apakah termakan pencitraan naik bajaj??..entahlah]..bahkan suku terasing di irian juga nyumbang, padahal kalau bijak, nggak usah diterima saja, atau kalau diterima belikan mereka pakaian yang layak kenapa masih meminta sumbangan dari rakyat??

rakyat sudah sengsara, mengapa malah di suruh nyumbang. kalau minta sumbangan ya ke cukong saja, khan minimal per orangan 1m, perusahaan 5m, kenapa rakyat kecil diterima juga ??

udah keliatan mana yang mau "berkorban untuk rakyat", dan "mengorbankan kepentingan rakyat" !!

komen cerdas : [silahkan ditambahkan]
*PDI P mana nih, kok nggak ada yang nyumbang???
uang bejibun, nyumbang kok 3 juta [keajaiban dunia yang ke-8]

*yang nyumbang pak prabowo: 5 orang 200jt, 1 perusahaan 5m,beliau nggak minta dijalan2, jadi yang mampu saja. pak JOKOWI semua lapisan masyarakat diterima, yang penting jangan uang palsu


Fan page MARIO TEGUH
sumber cerdas : http://www.mtgwpoll.com/polling/deta...n-pilihan-anda



CILUKBAAAA......

(Dugaan Pelanggaran HAM-melawan lupa) Mega: Prabowo itu Korban
Benarkah debat perdana capres-cawapres di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam, 'dimenangkan' oleh pasangan nomor urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla (JK)? Setidaknya, ada kelompok masyarakat yang mengatakan seperti itu.

Mereka yang berpendapat seperti itu mungkin karena melihat JK yang mencecar capres nomor urut 1 Prabowo Subianto terkait dugaan pelanggaran HAM.

Terlihat JK lebih antusias menyerang dibandingkan capres Jokowi, dengan memberikan pertanyaan yang mengarah langsung kepada pribadi Prabowo. JK yang secara usia memang paling senior, tampaknya lebih ringan melakukan itu.

Terlepas dari itu, sebenarnya JK tidak perlu bertanya terkait hal tersebut. Pada 2009 ketika dirinya maju sebagai capres dengan dukungan dari Partai Golkar, isu HAM yang melekat kepada Prabowo sudah dijawab.

PDI Perjuangan yang kini (Pilpres 2014) mendukung JK sebagai cawapres telah menjelaskan dugaan tersebut. Yang berbicara langsung adalah Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

Dalam catatan yang berhasil dikumpulkan inilah..com, Mega menyebut ada pihak lain dalam pelanggaran HAM oleh rezim Orde Baru, termasuk kasus 27 Juli. Prabowo pun, menurut Mega saat itu, punya hak membela diri.

"Saya tahu di balik itu ada diri orang lain. Sama seperti saya. Saya victim, korban," ujar Mega dalam acara silaturahim dan makan bersama dengan para rektor, pengusaha, guru, dan tokoh masyarakat di The View Kota Bandung, Sabtu (20/6/2009) .

Isu HAM seharusnya sudah clear, terutama bagi PDI Perjuangan, karena Mega maju bersama Prabowo pada Pilpres 2009. Begitu pula saat ini, PDI Perjuangan mendukung JK sebagai cawapres.

Megawati menegaskan negara ini harus menjadi negara ikhlas, negara penuh kasih sayang. Sudah banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini dan tidak boleh terus menumbuhkan rasa dendam.

"Kalau kita bicara dendam, kapan habisnya?" ujarnya lagi seperti dikutip kompas.com.

Kenapa JK bertanya dalam debat kemarin? Mungkin jawabannya seperti ungkapan orang Betawi, "Namenye juga usahe."

http://nasional.inilah..com/read/detail/2108573/mega-prabowo-itu-korban#.U5gG514xFSU
http://www.republika.co.id/berita/pe...ohatta-rp-10-m


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pasang capres-cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla tak hanya menggalang suara. Keduanya juga terus menggalang dana sumbangan masyarakat untuk modal berkampanye.

Total sumbangan masyarakat yang diperoleh kubu Jokowi-JK mencapai Rp 27,352 miliar. Ditambah sumbangan Partai Nasdem sebesar Rp 42,187 miliar, total dana kampanye Jokowi sampai hari Jumat (6/6) mencapai Rp 69,539 miliar. Sementara dana kampanye Prabowo hingga akhir update pada 3 Juni lalu Rp 10 miliar.

Komposisi sumbangan dana kampanye kedua pasangan calon tergambar detail dari laporan awal dana kampanye yang dilaporkan ke KPU pada 3 Juni lalu. Dari situs kpu. go.id terungkap, Prabowo menyumbang Rp 5 miliar dan Jokowi Rp 3 juta. Sementara dua cawapres yakni Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla belum menyumbang.

Selain dari kantong pribadi Prabowo, penyumpang terbesar kedua dari PT Arsari Mineral yang berkantor di Gedung Mid Plaza, lantai 2, Jl Jend Sudirman Kav 10-11, Jakarta.

Dari daftar penyumbang kubu Jokowi-JK seperti yang dilaporkan ke KPU, nama Jokowi disebut paling atas dengan menyumbang Rp 3 juta. JK yang berada di bawah nama Jokowi belum menyumbang.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK yakni Akbar Faizal mengatakan, bahwa sumbangan masyarakat untuk Jokowi-JK sejak tiga rekening dibuka 29 Mei-6 Juni lalu mencapai Rp 27,352 miliar.

"Hal ini menunjukkan rakyat mau berpatisipasi aktif dalam kampanye Jokowi-JK dan bukan lagi berdiam diri seperti pemilihan presiden sebelum-sebelumnya," tegas Akbar. .

Koordinator Media Centre Jokowi-JK yakni Zuhari Miswari menjelaskan, total sumbangan masyarakat dan badan usaha ke Jokowi mencapai Rp 27 miliar. "Tepatnya Rp 27.352.683.486," kata Zuhairi.

Rekening BRI Jokowi-JK bernomor 122301000172309 menerima Rp 3.103.982.081. Rekening Mandiri bernomor 070-00-0909096-5 menerima Rp 4.415.814.074. Sementara rekening BCA bernomor 5015.500015 menerima sumbangan terbanyak, yakni Rp 19.832.877.331.

Zuhairi menuturkan, sumbangan tersebut masuk dari 26 ribu orang dan 5 perusahaan. "Ini membuktikan masyarakat ingin berpartisipasi. Dan ini sejarah demokrasi di Indonesia di mana capres tidak hanya dicintai, tapi juga capres bisa mendapatkan bantuan langsung dari masyarakat," kata Zuhairi.

Menurut Akbar Faizal, belum pernah ada kecepatan sumbangan terkumpul dalam pilpres seperti ini yang dilakukan secara transparan.

"Sebelum-sebelumnya orang itu cenderung diam saat masa kampanye, menunggu waktu pencoblosan saja. Sangat berbeda sekali sekarang. Bahkan hanya dalam waktu satu minggu langsung secara terbuka dan transparan memberikan sumbangan ke pasangan calon Jokowi-JK. Kalau dulu-dulu money politics, sekarang ini mulai jadi people politics," lanjut Akbar.

Dana Kampanye Prabowo-Hatta
*Prabowo Subianto menyumbang Rp 5 miliar
* PT Arsari Mineral Indonesia Rp 4,8 miliar
* 5 Orang penyumbang Rp 200 juta
Total sumbangan sampai 3 Juni Rp 10 miliar

Dana Kampanye Jokowi-JK
*Jokowi menyumbang Rp 3 Juta
*Partai Nasdem menyumbang Rp 42,187 miliar
*Sumbangan masyarakat dan Perusahaan Rp 27,352 miliar
Total sumbangan sampai 6 Juni Rp 69,529 miliar
(tribunnews/eri/zul) 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top