Bertumbuhnya perekonomian Indonesia saat ini membawa konsekuensi. Tidak meratanya pertumbuhan membuat kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin tajam. Akibatnya, tingkat kriminalitas semakin meningkat. Tingginya tingkat kriminalitas membuat kuantitas narapidana bertambah.
Namun, ternyata para narapidana ini mampu bermanfaat bagi pendapatan devisa negara. Pasalnya, dalam masa tahanan, para narapidana dididik untuk mandiri secara ekonomi dengan belajar menciptakan barang yang laku dijual.
Hasilnya luar biasa. Produk buatan para narapidana ini telah mampu menembus pasar dunia. Bahkan ekspor produk buatan narapidana telah digunakan di event Piala Dunia. Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati, mengatakan, setiap narapidana mendapatkan uang dari produk yang dia hasilkan. Para napi tersebut mempunyai kontrak kerja dengan kepala lembaga pemasyarakatan atau lapas.
Hasilnya luar biasa. Produk buatan para narapidana ini telah mampu menembus pasar dunia. Bahkan ekspor produk buatan narapidana telah digunakan di event Piala Dunia. Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati, mengatakan, setiap narapidana mendapatkan uang dari produk yang dia hasilkan. Para napi tersebut mempunyai kontrak kerja dengan kepala lembaga pemasyarakatan atau lapas.
Misalnya di lapas Padang itu ada kerja sama membuat tiang listrik. Dari satu tiang listrik per napi mendapat premi Rp 30.000," ucap Tuti saat Pameran Katumbiri dan Napi Craft di Jakarta Convention Center (JCC). Pendapatan yang diperoleh napi berbeda-beda, tergantung produk yang dihasilkan. Sayangnya, dia enggan menjelaskan berapa besar pendapatan yang diperoleh napi setiap bulannya.
Di dalam (penjara) mereka punya penghasilan. Ada Napi bahkan bisa memberi nafkah keluarganya. Keluarga mereka girang bapaknya mendapat pendapatan," ucap Tuti. Menurutnya, ada napi yang memiliki penghasilan tinggi. Sangking tingginya penghasilan itu, anak sang napi sampai tidak merasa bahwa ayahnya sedang berada di balik terali besi.
Di rutan Lampung ada pelukis yang bisa menjual karyanya dengan harga tinggi. Sampai-sampai anaknya tidak tahu kalau bapaknya ditahan," katanya. Tentunya luar biasa apa yang dilakukan para narapidana ini. Berikut 5 Produk Narapidana Indonesia yang terkenal di Luar Negeri dikutip berbagai sumber :
Di dalam (penjara) mereka punya penghasilan. Ada Napi bahkan bisa memberi nafkah keluarganya. Keluarga mereka girang bapaknya mendapat pendapatan," ucap Tuti. Menurutnya, ada napi yang memiliki penghasilan tinggi. Sangking tingginya penghasilan itu, anak sang napi sampai tidak merasa bahwa ayahnya sedang berada di balik terali besi.
Di rutan Lampung ada pelukis yang bisa menjual karyanya dengan harga tinggi. Sampai-sampai anaknya tidak tahu kalau bapaknya ditahan," katanya. Tentunya luar biasa apa yang dilakukan para narapidana ini. Berikut 5 Produk Narapidana Indonesia yang terkenal di Luar Negeri dikutip berbagai sumber :
1. BOLA
Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, mengatakan, saat ini salah satu produk kerajinan narapidana telah diekspor ke Eropa. Namun, dia tidak menyebut negara tujuan ekspor bola karya narapidana.
"Bola itu ekspor ke Eropa. Jumlahnya persis angkanya saya lupa pokoknya tiap tahun ada berkembang terus," ucap Amir di sela acara Pameran Napi Craft di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).
"Bola itu ekspor ke Eropa. Jumlahnya persis angkanya saya lupa pokoknya tiap tahun ada berkembang terus," ucap Amir di sela acara Pameran Napi Craft di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).
Untuk di pasar dalam negeri, produk hasil warga binaan LP juga tidak kalah dengan produk buatan industri. Produk narapidana yang laku di pasaran dalam negeri antara lain batik serta lukisan.
"Batik dalam negeri, sepatu, sandal hotel. Batik yang banyak. Tahun lalu kita bikin galeri khusus tapi masih lukisan saja," tuturnya.
"Batik dalam negeri, sepatu, sandal hotel. Batik yang banyak. Tahun lalu kita bikin galeri khusus tapi masih lukisan saja," tuturnya.
Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati, mengatakan, sudah banyak produk hasil karya narapidana yang diekspor keluar negeri. Salah satunya bola. Dia mengklaim, bola yang diproduksi narapidana Indonesia akan digunakan di gelaran Piala Dunia 2014 di Brasil.
"Itu produksi bola kita sudah mulai MoU dengan perusahaan tahun 1990-an. Itu ekspor ke Eropa, Brasil. Pertandingan luar negeri itu di Brasil nanti pakai bola produk narapidana kita," ucap Tuti.
Menurut Tuti, lapas yang telah memproduksi bola sejak 1990-an antara lain Lapas Cirebon dan Majalengka.
"Lapas Cirebon, Majalengka. Modal awal dari perusahaan, bahan dan peralatan segala perusahaan. Dikerjakan di lapas oleh warga binaan. Mereka dilatih dulu, diberikan pekerjaan itu sampai jadi," tutupnya.
"Itu produksi bola kita sudah mulai MoU dengan perusahaan tahun 1990-an. Itu ekspor ke Eropa, Brasil. Pertandingan luar negeri itu di Brasil nanti pakai bola produk narapidana kita," ucap Tuti.
Menurut Tuti, lapas yang telah memproduksi bola sejak 1990-an antara lain Lapas Cirebon dan Majalengka.
"Lapas Cirebon, Majalengka. Modal awal dari perusahaan, bahan dan peralatan segala perusahaan. Dikerjakan di lapas oleh warga binaan. Mereka dilatih dulu, diberikan pekerjaan itu sampai jadi," tutupnya.
2. KURSI ROTAN
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati, mengatakan produk kerajinan napi saat ini telah berkualitas internasional dan sudah dipercaya di pasar luar negeri. Beberapa lapas yang telah menghasilkan produk ekspor ini antara lain lapas narkotika Cirebon, Majalengka di Subang dan lapas di Bandung. Salah satunya kursi rotan sintetis itu sudah ekspor juga dan itu hasil produksi lapas narkotika Cirebon, Majalengka di Subang dan lapas di Bandung," kata Tuti ketika dihubungi di Jakarta.
3. SARUNG TANGAN BASEBALL
Produk lain buatan narapidana yang juga sukses diekspor adalah sarung tangan baseball. Produk ini sudah berhasil menembus pasar Eropa. Sementara, napi yang memproduksi sarung tangan baseball ini adalah lapas dari Ambarawa. Sarung tangan base ball itu ekspor dari lapas Ambarawa. Sebetulnya ada sepatu juga, namun sepatu tidak dipamerkan (Napi Expo 2013 di JCC). Tapi sepatu itu sudah di ekspor, jelas Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati.
4. LEMARI
Produk hasil warga binaan lainnya yang telah tembus pasar Eropa adalah Chesp 3 Drawer atau lemari laci. Produk ini dihasilkan napi di Porong, Jawa Timur. Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati menyebut di lapas saat ini sudah seperti pabrik yang memproduksi banyak barang. Itu mebel seperti lemari-lemarian, namanya chesp 3 drawer. Itu sudah ekspor ke Eropa. Dari lapas Porong Jawa Timur. Untuk nilai ekspor keseluruhan saya kurang tau karena itu di perusahaan," tuturnya.
5. Celana Olahraga Sepak Bola
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati, mengatakan, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang kelas I bisa menghasilkan celana bola yang berkualitas. Tak tanggung-tanggung, celana bola tersebut dijual hingga Nigeria. Celana boxer untuk bola ke Nigeria ini sudah lima tahun lalu. Produk dari Lapas Cipinang Kelas 1," ucap Tuti saat pameran Katumbiri dan Napi Craft di Jakarta Convention Center.
Selama ini permintaan produk tersebut di luar negeri cukup tinggi. Untuk memenuhinya, pengelola LP Cipinang telah bekerja sama dengan eksportir. Setahun cukup banyak kita ekspor bisa beberapa kontainer. Dan di lapas sudah seperti perusahaan di dalam sana," katanya.
Menurutnya, jalur ekspor produk tersebut dibuka oleh warga negara Nigeria yang pernah di tahan di LP Cipinang. Bukan pihak lapas yang ekspor, tapi perusahaan yang ekspor. Pihak lapas hanya menyediakan tenaga kerja dan tempat," katanya. Selain celana bola, LP Cipinang juga memproduksi kipas, bekerja sama dengan LP di Bali.
Selama ini permintaan produk tersebut di luar negeri cukup tinggi. Untuk memenuhinya, pengelola LP Cipinang telah bekerja sama dengan eksportir. Setahun cukup banyak kita ekspor bisa beberapa kontainer. Dan di lapas sudah seperti perusahaan di dalam sana," katanya.
Menurutnya, jalur ekspor produk tersebut dibuka oleh warga negara Nigeria yang pernah di tahan di LP Cipinang. Bukan pihak lapas yang ekspor, tapi perusahaan yang ekspor. Pihak lapas hanya menyediakan tenaga kerja dan tempat," katanya. Selain celana bola, LP Cipinang juga memproduksi kipas, bekerja sama dengan LP di Bali.
Post a Comment Blogger Facebook