"Kenapa kita tidak pilih Jokowi. Pertama, tidak tegas. Kedua, disetir banyak pihak seperti Bu Mega, PDIP dan konglomerat hitam penyandang dana," ujar pendukung Prabowo-Hatta, Fuad Bawazier , Senin (2/6).
Ketiga, Jokowi tidak punya konsep dan ide-ide yang jelas, apalagi bila harus berhadapan dengan pihak asing.
"Keempat, Jokowi tidak bisa bahasa Inggris. Keliima, tidak menepati janji jabatan. Tidak selesai menjalankan jabatannya sebagai Walikota Solo (padahal sudah disumpah), dan tidak selesaikan jabatan Gubernur DKI, kini mau nyapres," tambahnya.
Masih kata Fuad, keenam, Jokowi kurang pengalaman dan lemah wawasan nusantaranya. Ketujuh, Jokowi lebih menonjolkan dirinya sebagai "orang sederhana", padahal yang kita cari pemimpin.
"Orang yang lebih sederhana dari Jokowi sudah ada ratusan juta jiwa. Justru mereka yang harus diangkat agar meningkat kehidupannya," tegasnya.
Kedelapan, kalaupun Jokowi menang, pemerintahannya tidak akan stabil sebab dukungannya di DPR hanya 37 persen, sementara kalau Pabowo didukung 63 persen.
"Sembilan, kemungkinan Jokowi terlibat kasus korupsi Bus TransJakarta," kata Fuad lagi.
Sepuluh, peran asing di Indonesia akan menguat dan BUMN/BUMD/aset negara banyak dijual lagi. Sebelas, utang luar negeri akan meningkat terus sesuai saran asing dan Bank Dunia.
"Terakhir, Jokowi adalah tokoh karbitan media yang belum siap alias belum matang untuk jadi presiden," tuntas Fuad.
Ari Purwanto
"Keempat, Jokowi tidak bisa bahasa Inggris. Keliima, tidak menepati janji jabatan. Tidak selesai menjalankan jabatannya sebagai Walikota Solo (padahal sudah disumpah), dan tidak selesaikan jabatan Gubernur DKI, kini mau nyapres," tambahnya.
Masih kata Fuad, keenam, Jokowi kurang pengalaman dan lemah wawasan nusantaranya. Ketujuh, Jokowi lebih menonjolkan dirinya sebagai "orang sederhana", padahal yang kita cari pemimpin.
"Orang yang lebih sederhana dari Jokowi sudah ada ratusan juta jiwa. Justru mereka yang harus diangkat agar meningkat kehidupannya," tegasnya.
Kedelapan, kalaupun Jokowi menang, pemerintahannya tidak akan stabil sebab dukungannya di DPR hanya 37 persen, sementara kalau Pabowo didukung 63 persen.
"Sembilan, kemungkinan Jokowi terlibat kasus korupsi Bus TransJakarta," kata Fuad lagi.
Sepuluh, peran asing di Indonesia akan menguat dan BUMN/BUMD/aset negara banyak dijual lagi. Sebelas, utang luar negeri akan meningkat terus sesuai saran asing dan Bank Dunia.
"Terakhir, Jokowi adalah tokoh karbitan media yang belum siap alias belum matang untuk jadi presiden," tuntas Fuad.
Ari Purwanto
Post a Comment Blogger Facebook