Di atas usia 40 tahun rata-rata pria berada di puncak dunia. Karier melejit, uang melimpah, sehingga makanan apa pun dilahap. Segala sesuatu pekerjaan yang membutuhkan kerja fisik sudah dilakukan orang lain.
Berhubung sibuk, tak ada waktu lagi untuk olahraga sehingga secara fisik, pria-pria sukses itu memiliki karakteristik kepala botak, perut gendut, dan tubuh menggelambir karena kurang gerak.
Fenomena kepala botak dan perut gendut ini di mata kaum adam bukanlah masalah besar. Berbeda dengan kaum perempuan yang tetap mementingkan penampilan fisik hingga usia tua. Kemaskulinan menjadikan pria percaya mereka tahan sakit.
Sudah tak peduli pada penampilan, kaum pria juga tak terlalu mementingkan kesehatan dan ogah mengubah hidup menjadi lebih sehat. “Satu-satunya hal yang menjadikan pria mau mengubah gaya hidup adalah ketika mereka tak berdaya gara-gara sakit berat,” ujar Prof Dr Akmal Taher, ahli urologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kepala botak dan perut gendut sebaiknya tak dipandang sebelah mata. Pasalnya, fenomena itu bisa jadi tanda penurunan kadar testosteron.
“Testosteron adalah hormon yang menjadikan seorang pria jadi pria sejati yang macho. Hormon ini yang memberikan vitalitas dan rasa percaya diri serta tubuh maskulin pada pria. Kadar testosteron aktif menurun seiring dengan pertambahan umur. Penurunan itu dimulai dari usia 40 tahun dengan penurunan rata-rata sebesar 1,2 persen per tahun sehingga akhirnya di usia 70 tahun seorang pria rata-rata akan kehilangan 35 persen dari kadar testosteron aktifnya,” ujar Prof Arif.
Para pria silakan mencermati tubuh fisik mereka sendiri untuk mencari tanda-tanda kekurangan testosteron. Gambaran yang ditampilkan oleh Prof Arif, tanda-tanda pria yang punya cukup testosteron adalah tubuh berotot dan perut ramping. Sementara itu, pria yang kekurangan hormon testosteron cenderung gemuk bergelambir, berperut gendut, dan kepala botak.
Ciri fisik pria yang mengalami kekurangan testosteron adalah berkurangnya volume otot, sementara volume lemak bertambah.
“Pria usia 40 tahun ke atas karena kekurangan testosteron mengalami penurunan kondisi fisik, mental, dan kesehatan seksual. Selain bertambah gendut, para pria itu mengalami penurunan konsentrasi dan kekuatan. Mereka juga mengalami perasaan lelah dan depresi. Ini yang mengurangi kesejatian pria,” tambahnya.
Berhubung sibuk, tak ada waktu lagi untuk olahraga sehingga secara fisik, pria-pria sukses itu memiliki karakteristik kepala botak, perut gendut, dan tubuh menggelambir karena kurang gerak.
“Bisa dikatakan bahwa para pria itu pada usia 40 tahun ke atas berada di puncak dunia tapi mulai mengalami gangguan kesehatan karena proses penuaan. Peaking his life but failing his health,” ungkap Prof Dr Arif Adimoelja, MD, MSc, PhD, FSS, SpAnd dari RS Angkatan Laut Dr Ramelan, Surabaya.
Fenomena kepala botak dan perut gendut ini di mata kaum adam bukanlah masalah besar. Berbeda dengan kaum perempuan yang tetap mementingkan penampilan fisik hingga usia tua. Kemaskulinan menjadikan pria percaya mereka tahan sakit.
Sudah tak peduli pada penampilan, kaum pria juga tak terlalu mementingkan kesehatan dan ogah mengubah hidup menjadi lebih sehat. “Satu-satunya hal yang menjadikan pria mau mengubah gaya hidup adalah ketika mereka tak berdaya gara-gara sakit berat,” ujar Prof Dr Akmal Taher, ahli urologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kepala botak dan perut gendut sebaiknya tak dipandang sebelah mata. Pasalnya, fenomena itu bisa jadi tanda penurunan kadar testosteron.
“Testosteron adalah hormon yang menjadikan seorang pria jadi pria sejati yang macho. Hormon ini yang memberikan vitalitas dan rasa percaya diri serta tubuh maskulin pada pria. Kadar testosteron aktif menurun seiring dengan pertambahan umur. Penurunan itu dimulai dari usia 40 tahun dengan penurunan rata-rata sebesar 1,2 persen per tahun sehingga akhirnya di usia 70 tahun seorang pria rata-rata akan kehilangan 35 persen dari kadar testosteron aktifnya,” ujar Prof Arif.
Para pria silakan mencermati tubuh fisik mereka sendiri untuk mencari tanda-tanda kekurangan testosteron. Gambaran yang ditampilkan oleh Prof Arif, tanda-tanda pria yang punya cukup testosteron adalah tubuh berotot dan perut ramping. Sementara itu, pria yang kekurangan hormon testosteron cenderung gemuk bergelambir, berperut gendut, dan kepala botak.
Ciri fisik pria yang mengalami kekurangan testosteron adalah berkurangnya volume otot, sementara volume lemak bertambah.
“Pria usia 40 tahun ke atas karena kekurangan testosteron mengalami penurunan kondisi fisik, mental, dan kesehatan seksual. Selain bertambah gendut, para pria itu mengalami penurunan konsentrasi dan kekuatan. Mereka juga mengalami perasaan lelah dan depresi. Ini yang mengurangi kesejatian pria,” tambahnya.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook