Suasana pengujian sistem pertahanan udara TD-2000B (all photos : PussenArhanud, )
Uji terima
ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dilaksanakan pada
hari Selasa 29 Januari 2013 dan Senin 4 Februari 2013 di Balai Produksi
dan Pengujian Roket (BPPR) LAPAN dan Pangkalan TNI AU, Kecamatan
Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam
ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dilaksanakan pada
hari Selasa 29 Januari 2013 dan Senin 4 Februari 2013 di Balai Produksi
dan Pengujian Roket (BPPR) LAPAN dan Pangkalan TNI AU, Kecamatan
Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hasil tembakan amunisi 57 mm proximity pertama (gambar kiri) dan kedua (gambar kanan)
Pelaksanaan uji
terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dibagi
menjadi dua bagian yaitu uji penembakan meriam 57 mm AA (Anti Aircraft)
tanggal 29 Januari 2013 dan uji penembakan misil tanggal 4 Februari
2013.
Pelaksanaan uji
terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dibagi
menjadi dua bagian yaitu uji penembakan meriam 57 mm AA (Anti Aircraft)
tanggal 29 Januari 2013 dan uji penembakan misil tanggal 4 Februari
2013.
Misil pertama miss (gambar kiri), sesaat sebelum terjadi impact pada misil kedua (gambar kanan)
Pada penembakan
meriam 57 mm AA dilaksanakan penembakan amunisi 57 mm HE (High
Explosive) dengan sasaran balon udara dan penembakan amunisi 57 mm
proximity dengan sasaran benda hexagonal yang diikat ke balon udara,
sedangkan untuk penembakan misil menggunakan sasaran target drone S-70
buatan China.
Pada penembakan
meriam 57 mm AA dilaksanakan penembakan amunisi 57 mm HE (High
Explosive) dengan sasaran balon udara dan penembakan amunisi 57 mm
proximity dengan sasaran benda hexagonal yang diikat ke balon udara,
sedangkan untuk penembakan misil menggunakan sasaran target drone S-70
buatan China.
Ukuran
keberhasilan pada uji penembakan meriam 57 mm AA menggunakan amunisi HE
adalah ketepatan tembakan dengan menghitung banyaknya proyektil yang
masuk ke dalam lingkaran 15 mil pada layar monitor FCDV-1, apabila lebih
dari 30 % proyektil masuk pada lingkaran ini maka pengujian dinyatakan
memenuhi syarat.
Untuk pengujian
amunisi 57 mm proximity sistem proximity fuse pada proyektil harus
dapat bekerja dan meledak di dekat sasaran. Sedangkan untuk penembakan
misil harus mengenai target drone secara langsung (direct hit).
Hasil uji
penembakan amunisi 57 mm HE, seluruh proyektil yang berjumlah 27 butir
masuk dalam lingkaran 15 mil yang terlihat di monitor FCDV-1. Untuk
penembakan amunisi proximity, pada penembakan pertama proyektil meledak
pada jarak 20 s.d. 30 m sebelum sasaran, pada penembakan kedua proyektil
meledak pada jarak 2 s.d. 5 m dari sasaran. Sedangkan untuk penembakan
misil mendapatkan hasil direct hit pada penembakan yang kedua.
penembakan amunisi 57 mm HE, seluruh proyektil yang berjumlah 27 butir
masuk dalam lingkaran 15 mil yang terlihat di monitor FCDV-1. Untuk
penembakan amunisi proximity, pada penembakan pertama proyektil meledak
pada jarak 20 s.d. 30 m sebelum sasaran, pada penembakan kedua proyektil
meledak pada jarak 2 s.d. 5 m dari sasaran. Sedangkan untuk penembakan
misil mendapatkan hasil direct hit pada penembakan yang kedua.
Dalam uji
tembak ini didapatkan dua hal baru, yang pertama kinerja teknologi
proximity pada amunisi 57 mm yang dapat meningkatkan kill probability
meriam 57 mm dan yang kedua adalah kesulitan pembidikan misil dengan
menggunakan elektro optik apabila sasaran terbang di bawah langit yang
tertutup awan karena pantulan panas matahari pada tepi awan dapat
mengalihkan penguncian elektro optik.
Dengan
selesainya Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal
Meriam maka kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah
penggantian gearbox seluruh kendaraan materiil kontrak dengan yang
menggunakan sistem syncromesh, pengujian kendaraan, pengiriman Alut
Sista ke asrama Denarhanud Rudal 001 Dam IM, Lhokseumawe dan diakhiri
dengan pelatihan operator dan teknisi di asrama Denarhanud Rudal 001.
serbuuuuuuu....