Menurunkan berat badan bagi sebagian orang bukanlah hal mudah. Banyak yang sudah mencoba berbagai cara diet dan olahraga namun belum menunjukkan hasil memuaskan.
Nah, seperti dikutip dari Dailymail, berikut beberapa alasan yang membuat orang susah menurunkan berat badan:
Terlalu sering makan di depan televisi
Sebuah studi 2010 di Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa menambahkan rangsangan selama waktu makan tidak hanya meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi tetapi juga meningkatkan jumlah kalori.
Selanjutnya, sebuah studi 2004 di American Journal of Lifestyle Medicine menemukan hubungan antara menonton televisi, obesitas dan sindrom metabolik. Makan di meja makan bersama keluarga dan rekan kerja bisa mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh Anda.
Tak kontrol saat akhir pekan
Anda mungkin melakukan diet ketat selama hari kerja namun menjadi 'liar' dan makan apa saja yang mengandung kalori tinggi di akhir pekan.
Penurunan berat badan adalah masalah angka, ketika Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori dari kalori yang Anda keluarkan, maka Anda akan berhasil menurunkan berat badan.
Tapi ketika di akhir pekan Anda menjadi 'liar' dengan makan banyak kalori sedangkan tak banyak energi yang Anda keluarkan untuk menonton televisi atau hanya sekedar tidur-tiduran, maka jelas berat badan Anda akan naik kembali.
Waktu tidur kurang mencukupi
Tidur sangat baik untuk menyegarkan otak, kulit dan membantu menurunkan berat badan. Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur mengubah hormon pencernaan yang bertanggung jawab untuk kelaparan dan sinyal kenyang.
Kurangnya tidur dapat menyebabkan hilangnya kontrol terhadap rasa kenyang sehingga membuat Anda akan makan lebih banyak. Tidurlan 6-8 jam setiap malam untuk mendapatkan produktivitas tubuh yang baik, termasuk membantu menurunkan berat badan.
'Penggila' Soda
Banyak orang yang ingin menurunkan berat badan lebih memiliki diet soda karena menganggap minuman bersoda tersebut tidak mengandung kalori dan bisa membantu diet.
Namun penelitian saat ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara konsumsi pemanis buatan pada diet soda dan berat badan.
Sebuah penelitian di jurnal Diabetes Care menemukan bahwa konsumsi harian diet soda dikaitkan dengan risiko 36 persen lebih besar terkena sindrom metabolik dan 67 persen risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi diet soda.
Studi lain dalam jurnal Behavioral Neuroscience menemukan bahwa konsumsi produk yang mengandung pemanis buatan menyebabkan kenaikan berat badan akibat perubahan proses normal fisiologis tubuh.
Anti jalan kaki
Beberapa orang sudah mencoba berbagai macam cara diet, tetapi dia tidak bisa meninggalkan transportasi yang membuatnya nyaman dan malas bergerak, misalnya lebih memilih menggunakan lift ketimbang naik tangga meski hanya 1 atau 2 lantai dan parkir sangat dekat dengan pintu masuk kantor.
Orang menganggap remeh hal-hal kecil ini, padahal jika Anda terbiasa naik tangga di tempat kerja, mall atau di rumah, itu sudah bisa membakar lemak hingga 225 kalori atau lebih Berjalan sedikit jauh dari tempat parkir sudah membakar 30 kalori.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Post a Comment Blogger Facebook