ilustrasi penderita buta warna (thinkstockphotos)
Dengan kacamata ini, para penderita buta warna bisa merasakan kembali fungsi sel reseptor matanya yang rusak.
Kita bisa melihat cerahnya warna-warni lingkungan sekitar karena mata kita memiliki reseptor warna yang disebu sel kerucut (cone cells). Mata yang sehat dan normal memiliki sel kerucut yang bisa menangkap tiga pigmen utama warna: pigmen merah, hijau dan biru.
Untuk mereka yang menderita buta warna, salah satu sel kerucut pada mata tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga mereka tidak mampu membedakan warna dengan benar. Pada kebanyakan kasus buta warna, kerusakan terjadi pada sel kerucut merah atau hijau, menyebabkan penderitanya kesulitan membedakan berbagai macam warna. Selain itu, pada beberapa kasus sel kerucut akan menangkap warna dengan spektrum yang tumpang tindih.
Kanan: Kota Venesia yang terlihat oleh mata normal. Kiri: Kota Venisia yang terlihat oleh penderita buta warna. Kurva yang ada di bawah keduanya menunjukkan perbedaan spektrum yang diterima oleh sel kerucut. (EnChroma)
Sebuah perusahaan lensa mata yang didirikan oleh seorang ahli bedah Amerika, EnChroma, menciptakan kacamata yang mampu mengembalikan fungsi sel reseptor mata yang rusak. Kacamata itu memiliki filter yang bisa menangkap cahaya yang spektrumnya saling tumpang tindih, mendorong “ganjal” yang membuat frekuensi cahaya itu saling bertubrukan. Dengan menggunakan kacamata itu, para penderita buta warna bisa mencicipi indahnya ragam warna di sekitar mereka melalui lensa EnChroma.
Meski demikian, Jay Neitz, seorang ahli mata dan profesor oftalmologi di University of Washington, mengingatkan bahwa kacamata EnChroma tidak bisa menyembuhkan buta warna. Sama halnya dengan fungsi kacamata untuk membantu penderita rabun jauh melihat lebih jelas, kacamata EnChroma hanya membantu para penderita buta warna untuk melihat dan membedakan warna.
(Difa Restiasari. Sumber: New York Times, Popular Science, EnChroma)
Post a Comment Blogger Facebook