JEPARA - Tanaman Enceng Gondok (Eichornia Crassipes) ternyata bisa disulap menjadi lebih bermanfaat.
Sebelumnya tanaman itu dikenal sebagai gulma air musuh para petani, lantaran keberadaannya berebut unsur hara dengan tanaman budidaya.
Siapa sangka Enceng Gondok yang sering bikin kesal masyarakat akibat menjadi biang mampet saluran air dan pendangkalan, dapat diolah menjadi sirup manis dengan khasiat anti oksidan yang tinggi.
Selama ini Enceng Gondok yang biasa hidup di permukaan sungai dipersepsikan sebagai tanaman penganggu. Bahkan populasinya yang begitu cepat dianggap menjadikan kawasan sungai menjadi kumuh.
Nah, berkaca dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh Enceng Gondok, muncul hasrat dari tim Mahasiswa Universitas Sultan Fatah (Unisfat) Demak untuk mengaplikasikan sisi baik dari Enceng Gondok.
Enceng Gondok yang berada dalam genggaman tim Mahasiswa KKN Posdaya Unisfat tahun 2015 itu diolah menjadi sirup manis yang digemari banyak orang di tempat mereka menempuh KKN di Kecamatan Welahan, Jepara. Sirup ini diberi nama Sirup Cenggo.
Pembuatan sirup dari bahan baku Enceng Gondok cukup sederhana. Langkah awal yakni mengambil batang tanaman enceng gondok untuk dihaluskan. Lalu kemudian hasilnya diperas untuk diambil sari airnya.
Proses selanjutnya, air perasan direbus dengan diberi campuran gula, tepung, bibit sirup dan pewarna.
"Sirup yang sudah matang lalu disaring dan dibiarkan mendingin. Selesai sudah, sirup siap untuk dikomsumsi. Awalnya sih dicoba berbagai macam metode untuk meramu enceng gondok. Di antaranya mulai dari dibuat sirup, cendol, hingga es krim," kata satu di antara tim pencipta sirup Enceng Gondok, Ita Yulita, kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network).
Lukman yang juga anggota tim mengatakan, rasa sirup dari bahan Enceng Gondok hasil karya mereka sangat manis. Di sisi lain, sirup Cenggo ini memiliki keunggulan ciri khas rasa yang berbeda dengan sirup lain.
Sirup Cenggo, imbuh dia, sangat lezat jika diminum dalam campuran es teller maupun es krim. Apalagi saat Ramadan, sirup Cenggo bisa dijadikan alternatif pilihan untuk minuman berbuka puasa.
"Enceng Gondok merupakan tanaman yang mengandung antioksidan lebih dari 50 persen. Ini artinya sirup Cenggo bisa menjadi sirup terapi kesehatan. Kami berencana hasil karya saat KKN di Jepara ini akan dihakciptakan untuk kepentingan masyarakat. Waktu KKN banyak yang minta dibuatkan. Laris manis di sana," kata Lukman.
Warga Welahan pun seperti ketagihan minum Cenggo.
Lukman mengatakan jika dari batang Enceng Gondok bisa diramu menjadi sirup yang bermanfaat bagi kesehatan, bisa dibayangkan semua tanaman Enceng Gondok diproduksi menjadi sirup. Lukman berharap lingkungan perairan yang dipenuhi gulma air ini akan terlihat bersih.
Universitas Sultan Fatah (Unisfat) Kabupaten Demak melakukan penarikan terhadap 149 mahasiswanya yang telah usai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 45 hari di Kecamatan Welahan, Jepara.
Dalam kurun waktu KKN, ratusan mahasiswa berhasil menciptakan hasil karya sejumlah produk kuliner serta pakan ternak.
Dari sepuluh hasil karya kelompok Mahasiswa KKN Posdaya Unisfat tahun 2015 itu ada satu produk yang dinilai cukup kreatif dan inspiratif yakni sirup Cenggo.
Atas pencapaian ini, Rektor Unisfat Demak, Suemy, berencana akan merealisasikan uji laboratorium serta uji komposisi gizi. "Belum dibanderol harga, masih dilakukan uji laboratorium dan gizi," ujarnya.
Kreativitas kelompok mahasiswa Unisfat dalam pendampingan warga desa di Welahan Jepara lainnya yakni sirup dan es krim dari bahan pace, sirup dari bahan jeruk nipis, wingko dari ketela, kerupuk ikan, jipang dari nasi, keripik daun nangka, krupuk ampas tahu, fermentasi pakan ternak dan pakan ternak dari roti bekas.
Post a Comment Blogger Facebook