LABILnya PEREKONOMIAN INDONESIA
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 07 April 2015, Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat kejutan dengan mencuatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali mencetak Rekor Tertinggi pada penutupan perdagangan, Selasa (7/4/2015). Pencapaian rekor tersebut bertepatan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut.
Jokowi Mampir ke BEI, IHSG Cetak Rekor Tertinggi
DAN LALU...
Melambunglah puja-puji dari pendukung Pak Jokowi yang menganggap bahwa itu semua adalah bukti hebatnya Pak Jokowi dalam memimpin negeri ini. Tak urung akun diehardest Pak Jokowi, yaitu Pak Erizeli Jely Bandaro, membuat status khusus tentang pecahnya rekor IHSG, demi menyanjung penuh puja-puji kepada Pak Jokowi. BAHKAN Pak Eri menyebut BAHWA yang membuat postingan medsos serba pesimis adalah ABG dan OON. [mestinya bedakan antara pesimisme dan pengungkapan fakta]
Saya sendiri sempat masuk ke lapaknya dengan memberi komentar: "ada baiknya dipahami... kenapa sampai IHSG mencuat... ada apa dibalik itu semua...." disamping Pak Eri tidak bisa memberikan penjelasan yang baik... rakyat ubur-ubur malah sibuk membully saya he..he...
PADAHAL JELAS! melambungnya IHSG waktu itu adalah di dorong oleh maraknya aksi jual investor lokal yang diborong oleh investor asing [biasa di kenal goreng saham].
TAK SAMPAI MENUNGGU BANYAK HARI... [sehari berikutnya]
08 April 2015
Setelah Cetak Rekor, IHSG Kembali Melempem
Aksi Ambil Untung Bikin IHSG Melemah 36 Poin
ARTINYA APA ???
please 'deh... jangan suka membabi buta membela Pak Jokowi dengan seringkali "membodohi" orang lain menggunakan teori yang muluk-muluk.
IHSG hanyalah sekedar alat bantu semata yang tidak signifikan untuk menunjukkan sebuah stabilitas perekonomian, terbukti.. hanya sehari berikutnya rekor IHSG sudah rontok.
KEMARIN...
per Senin, 27 April 2015
IHSG Turun 100 Poin Lebih
Semakin Parah, IHSG Turun 3,5%
TERAKHIR...
hari ini Selasa, 28 April 2015
IHSG Sesi II Ditutup Melemah Tipis 3,29 Poin
***
JADI....
Janganlah menggunakan kemampuan ilmu, untuk mengelabuhi sesama... melainkan bantulah dengan membeberkan fakta...
dan selanjutnya, terserah masing-masing individu untuk menyikapinya:)
contoh pembeberan fakta adalah seperti ini :
Dalam kurun beberapa bulan terakhir, Neraca Perdagangan Indonesia mengalami surplus ! kejadian ini BELUMLAH karena perekonomian yang membaik, melainkan karena faktor fluktuasi nilai rupiah terhadap US Dollar dan menurunnya volume perdagangan impor [termasuk impor minyak].
lanjutin di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook