SLEMAN, - Lapangan Karangnongko, Tirtomartani, Kalasan-Sleman, mendadak dipenuhi para Bajingan yang mengendarai gerobak-gerobak sapi mereka, Minggu (11/5). Mereka berdatangan dari seluruh penjuru Sleman dan beberapa diantaranya berasal dari wilayah Klaten- Jawa Tengah. Kehadiran mereka untuk berembug mengenai harga jual sapi dan saling bertukar pendapat tentang aksesoris gerobak.
Ketua Perkumpulan Gerobak Sapi DIY, Slamet menjelaskan, kumpul-kumpul bajingan tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap minggu. Tidak menetap, arena berkumpul pengendara gerobak ini dilakukan secara berpindah sesuai hari pasaran. Pada Minggu Kliwon kegiatan mereka dipusatkan di Kalasan, Wage bertempat di Ngemplak, dan pasaran Minggu Legi berpindah di Prambanan. Selain ajang pertemuan, acara itu juga sebagai tempat bertransaksi sapi maupun aksesoris gerobak.
Hal ini diakui Slamet, ia bahkan memanfaatkan ajang ini untuk bertukartambah sapi miliknya. "Saya tadi habis tukar tambah sapi, punya saya dihargai sekitar Rp 22 juta, untuk mendapatkan sapi benggala ini saya tambah sekitar Rp 1,5 juta," akunya. Serupa, pengusaha aksesoris gerobak, Ari menyebut acara ini dapat menggairahkan bisnisnya. Ari mengaku mendapat pesanan untuk gribik ataupun kroso.
Di wilayah Sleman sendiri terdapat kurang lebih 200 gerobak sapi dan tiga perkumpulan gerobak, yakni Makarti rasa Manunggal, Pangreksa Andhini Karya dan Manunggal Lestari.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook