Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi Universitas Islam Bandung (Unisba), tempat berkumpulnya sejumlah musikus Kota Bandung yang menjadi korban pemukulan di Kafe Camden Bar, Ahad dinihari, 23 Februari 2014. Dalam kunjungannya, Ridwan mendapatkan informasi bahwa petugas kepolisian bersikap bak koboi.
Keluhan-keluhan itu, menurut Ridwan, membuatnya mengambil langkah melonggarkan pembatasan jam operasional malam. "Saya akan segera mengadakan pertemuan dengan pihak kepolisian, mewakili warga sipil," kata Ridwan kepada aing di Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, Ahad, 23 Februari 2014.
Di sana, Ridwan disambut oleh korban bernama Regi, dengan baju yang masih dipenuhi bercak darah. Regi segera mengenalkan Ridwan dengan Gandi, pemilik Camden bar yang juga terkena hantaman pentungan polisi.
Regi dan Gandi segera menjelaskan kronologi kejadian. Setelah melaporkan segala kejadian yang dialami Regi dan Gandi, mereka lantas mengantarkan Ridwan ke rumah vokalis Pure Saturday, Satrio N.B. Bambang atau Iyo.
Dengan kepala yang masih dibalut perban, Iyo mengatakan tidak akan memperpanjang urusan ini. "Ini hanya kecelakaannya saja. Saya sih enggak akan menuntut." Iyo menambahkan, rencananya tampil atas undangan Pemerintah Kota Bandung tak akan dibatalkan. "Tenang, acara 1 Maret 2014 mendatang enggak akan batal, kok."
Regi malah akan mengambil upaya hukum dengan menuntut kepolisan karena telah bertindak sewenang-wenang. "Jika kami hanya bersabar, kejadian serupa bakal terulang lagi," kata dia.
Dia menegaskan, banyak kesalahan dalam keterangan polisi yang diterima Ridwan. Menurut dia, kepolisian bukan berniat melerai keributan di lokasi parkir, melainkan masuk ke dalam Camden Bar dan memukuli jajaran musikus Bandung yang tengah berpesta.
Follow @wisbenbae