Pria Penyekap Pegawai Dimsum Festival Sempat Letuskan Pistol 4 Kali
Jakarta - Herdi MP menyekap Supriyono alias Black seorang petugas valet Dimsus Kemang, Jaksel, Rabu (19/2) malam tadi. Suami dari anggota DPRD Lampung ini sempat menodong dan meletuskan senjata apinya 4 kali ke udara saat menyekap korban di rumahnya di Vila Puri Sriwedari Depok, Jabar.
Aksi koboi tersangka ini berawal ketika Hamdan M Ali, manager Dimsum datang ke rumahnya untuk menjemput korban yang disekap sejak pukul 18.00 WIB. Di sana, Hamdan kemudian ditanyai oleh tersangka soal komandan sekuriti di Dimsum. Belum diketahui apa motif penyekapan Supriyono.
"Tetapi korban mengatakan tidak tahu. Kemudian tersangka menembakkan senjatanya ke udara sebanyak 2 kali," kata Kasat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, Kamis (20/2/2014).
Selanjutnya, karena tidak puas, tersangka lalu bertanya siapa bosnya di Dimsum dan diminta untuk meneleponnya. Namun, korban kembali menjawab tidak tahu sehingga membuat tersangka kesal.
"Tersangka kembali menembakan senjatanya ke udara sebanyak 2 kali. Kemudian tersangka bicara kepada korban 'hari ini kamu selesai'," imbuhnya.
Beruntung, pada saat yang bersamaan, datang truk sampah melintas di depan rumah tersangka. Truk itu rutin mengambil sampah setiap malam. Tersangka kemudian menyuruh tukang sampah itu turun dari truknya dan berbicara.
"Pada saat tersangka berbicara dengan tukang sampah itu, korban melarikan diri," pungkasnya.
Korban pun melporkan peristiwa itu ke Polda Metro Jaya. Tersangka selanjutnya ditangkap pada Kamis dini hari tadi. Tersangka dijerat dengan Pasal 333 KUHP tentang merampas kemerdekaan seseorang.
"Tetapi korban mengatakan tidak tahu. Kemudian tersangka menembakkan senjatanya ke udara sebanyak 2 kali," kata Kasat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, Kamis (20/2/2014).
Selanjutnya, karena tidak puas, tersangka lalu bertanya siapa bosnya di Dimsum dan diminta untuk meneleponnya. Namun, korban kembali menjawab tidak tahu sehingga membuat tersangka kesal.
"Tersangka kembali menembakan senjatanya ke udara sebanyak 2 kali. Kemudian tersangka bicara kepada korban 'hari ini kamu selesai'," imbuhnya.
Beruntung, pada saat yang bersamaan, datang truk sampah melintas di depan rumah tersangka. Truk itu rutin mengambil sampah setiap malam. Tersangka kemudian menyuruh tukang sampah itu turun dari truknya dan berbicara.
"Pada saat tersangka berbicara dengan tukang sampah itu, korban melarikan diri," pungkasnya.
Korban pun melporkan peristiwa itu ke Polda Metro Jaya. Tersangka selanjutnya ditangkap pada Kamis dini hari tadi. Tersangka dijerat dengan Pasal 333 KUHP tentang merampas kemerdekaan seseorang.
Peter Menculik Dengan Dikawal Dua Oknum TNI
Jakarta(Care)-Polda Metro Jaya harus mempublikasikan ke hadapan public Herdy M Peter suami Ny UP, anggota Fraksi Demokrat DPR yang menyekap dua karyawan Dimsum Festival, Kemang, Jakarta.
Publikasi itu harus dilakukan bersama barang bukti yang disita polisi dari rumah tersangka, yakni berupa senjata api, 150 butir peluru, dan narkoba berbagai jenis yang jumlahnya hampir satu tas.
"Kepolisian harus publikasikan Herdy M Peter bersama barang bukti". Ujar, ketua IPW, Neta S Pane kepada Cahayareformasi.com, Minggu,(23/2).
Ind Police Watch (IPW) menyayangkan, kenapa hingga saat ini Polda Metro Jaya belum mengenakan pasal narkoba terhadap Peter.
Padahal saat ditangkap Dirut PT SM itu sedang teler dan dari rumahnya disita begitu banyak narkoba. Polda Metro Jaya tidak perlu takut pada Peter, meski istrinya tokoh partai penguasa, Partai Demokrat.
Jadi, selain mengenakan pasal penculikan, penyekapan, dan kepemilikan senjata api, Peter harus dikenakan pasal kepemilikan narkoba.
Dari penelusuran IPW, aksi penculikan itu dilakukan Peter bersama dua oknum TNI. Saat itu Peter sedang mencari oknum TNI lain yang menjadi kepala keamanan di sekitar Dimsum Festival. Karena karyawan Dimsum tidak mau memberi informasi akhirnya dia diculik.
Hamdan, Manajer Dimsum yg diminta menjemput karyawan yg diculik itu juga disekap Peter di rumahnya.
Di rumah Peter, Hamdan melihat ada 13 mobil super mewah, peluru yang berserakan, senjata api laras pendek, dan berbagai jenis narkoba yang jumlahnya mencapai satu tas kecil.
Hamdan sempat dipaksa Peter agar menggunakan narkoba tapi dia menolak. Peter sempat beberapa kali melepaskan tembakan untuk mengancam kedua orang yang disekapnya.
Penggerebekan dilakukan, setelah Hamdan berhasil melarikan diri dan melapor ke Polda Metro Jaya. Belasan polisi berompi anti peluru dikerahkan ke rumah Peter untuk melakukan penangkapan dan mengantisipasi serangan dari Peter, mengingat adanya senjata api, peluru, dan oknum TNI di rumah Peter.
Saat akan ditangkap Peter sempat menelepon Presiden SBY. Hal ini membuat polisi ciut nyali hingga penangkapan Peter tertunda satu jam.
Tapi warga sekitar yang berdatangan memberi dukungan pada polisi agar segera menangkap dan membawa Peter.
Untuk itu, IPW mengimbau polisi tak perlu takut pada Peter dan harus menghukumnya seberat-beratnya dgn pasal berlapis.
IPW: Partai Demokrat Jangan Intervensi Kasus Peter
Jakarta(Care)-Partai Demokrat dan Presiden SBY diimbau agar tidak melakukan intervensi pada polisi yang sedang mengusut kasus Herdy M Peter, yang melakukan penculikan dan penyekapan Supriyono dan Hamdan M Ali, pegawai dan manager Dimsum Festival, Kemang, Jakarta.
Ind Police Watch (IPW) melihat, intervensi tersebut sangat dimungkinkan, sebab istri Peter, Ny UP adalah tokoh Partai Demorat yang juga anggota Komisi V DPR.
"Demokrat dan Presiden SBY agar tidak melakukan intervensi dalam kasus Herdy". Ujar Ketua IPW, Neta S Pane kepada Cahayareformasi.com, Jumat(21/2).Selain itu, Ny UP dari Dapil Lampung II ini juga anak jenderal polisi purnawirawan. Dia sendiri mantan Ketua Putera Putri Keluarga Besar Polri.
Selain itu Peter selalu menyebut-nyebut dirinya sangat dekat dengan Presiden SBY.
"Tidak ada satu pun jenderal yang berani menangkap saya. SBY tinggal saya telepon dan semuanya akan beres" sesumbar Peter kepada Hamdan yang disekapnya.
IPW mendesak Polri segera mengenakan pasal berlapis pada Peter. Yakni mencakup, penculikan, penyanderaan, penggunaan senjata api ilegal, dan kepemilikan narkoba.
Sebab, saksi-saksi mengatakan, di dalam rumah Peter terlihat begitu banyak narkoba. Jumlahnya hampir satu tas.
Untuk itu, polisi harus segera menggeledah rumah Peter untuk mencari dan menyita narkoba milik Peter dan meneliti sisa-sisa tembakan yang dilepaskan Peter untuk meneror kedua orang yang disekapnya.
Kasus ini harus cepat ditangani polisi untuk kemudian segera dilimpahkan ke pengadilan dan sekaligus menghindari intervensi dari Partai Demokrat maupun elit-elite lain.
"Polisi harus cepat menangani kasus ini dan melimpahkannya kepengadilan". Ujar Neta lagi.
Selain itu, polisi harus menyelidiki kemungkinan Peter sebagai bandar narkoba, mengingat begitu banyaknya narkoba terlihat di dalam rumahnya.
Yang disayangkan adalah sikap Ny UP sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, kenapa membiarkan keberadaan narkoba di rumahnya.
"Untuk itu polisi harus mengusut tuntas kasus Peter ini". Tutup Neta.
ane bukan permasalahin dia nyulik atau pakai narkoba, ane cuma permasalahin, kenapa cowo tipe gini pasti dapat bininya cantik cantik .....]
kata agan ini bininya bening, MILF
Tingkah laku, tindak tanduk bininya di bawah ..
penampakan
lainnya
Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !
Lihat yg lebih 'seru' di sini !
Follow @wisbenbae