Beberapa acara diskusi yang berujung ribut tersebut sedang disiarkan secara langsung lewat televisi. Sehingga aksi-aksi yang tak pantas terpaksa menjadi konsumsi publik. Padahal, kebanyakan dari mereka adalah kalangan intelektual dan politisi yang seharusnya memberi contoh positif bagi masyarakat yang menonton. Berikut adalah 4 acara diskusi yang berujung pada keributan hingga kekerasan,dikutip dari News.detik:
Ruhut yang kala itu membela Anas, menyampaikan bahwa dirinya mendapat banyak SMS yang memintanya memprotes pernyataan Hotman terhadap Anas. Namun perdebatan itu kemudian memanas dan meluas hingga ranah kehidupan pribadi masing-masing.
"Kau bawa Meriam Belina ke mana-mana nggak malu kau? Mukamu itu jelek," teriak Ruhut kepada Hotman.
Karni Ilyas sebagai moderator sekaligus pembawa acara akhirnya mencoba menengahi dan mengingatkan. "Saya minta Anda berdua menjaga martabat Anda. Ini di depan mata rakyat Indonesia," ujar Karni.
Hotman dan Ruhut saling menyerang namun keluar dari substansi diskusi. Bahkan berulang kali pembawa acara menegur keduanya dan mengingatkan untuk menjaga harkat dan martabat diri karena acara diskusi ini disiarkan secara langsung.

Dalam acara peluncuran buku 'Membongkar Gurita Cikeas', sang penulis George Aditjondro memukul politisi PD Ramadan Pohan. Saat itu, Ramadan mempertanyakan kebenaran data yang ada di dalam buku tersebut.
George memukul wajah Ramadan dengan buku yang sedang dipegangnya. Mendapat perlakuan seperti itu, Ramadan tampak terkejut dan marah.
"George kenapa pakai pukul? Saya akan laporkan ini!" ujar Ramadan sambil meninggalkan lokasi diskusi.
Diskusi tersebut memang sudah panas sejak awal. Aksi saling tuding dan nada tinggi pun mewarnai selama proses diskusi berlangsung. Hingga saat pemukulan tersebut menjadi puncaknya, dan akhirnya Ramadan meninggalkan lokasi diskusi. Tak berselang lama, Ramadan melaporkan tindakan George ke Polda Metro Jaya.

Diskusi ini berjalan panas sejak awal. Suasana semakin memanas saat pembawa acara mengundang kedua pengacara, Farhat dan Ramdan untuk maju ke tengah panggung. Ketika perdebatan memanas, Ramdan menyebut Farhat dengan sebutan 'calon pocong'.
"Ini kan hanya masalah Eyang Subur mengaku dirinya dukun atau bukan, cuma masalahnya, dia ini terlalu nyolot. Itu saja," kata Farhat.
Hal ini ditanggapi panjang oleh Ramdan.
"Lho saya nggak nyolot. Kepedean kalau nyebut saya nyolot. Saya ke mana-mana mendamaikan orang. Tapi dia di media bilang, saya nggak level ketemu Ramdan. Lalu Bapak ini, calon..apa namanya, calon pocong," kata Ramdan.
Hal ini memancing amarah Farhat untuk menghampiri Ramdan dan menunjuk-nunjuk ke arah Ramdan. "Hei mulut kamu ini," kata Farhat sambil hampir memukul majah Ramdan.
Sang pembawa acara sekaligus moderator pun tampak susah payah melerai keduanya yang hampir berkelahi di atas panggung.

Namun, di tengah diskusi, Munarman tak terima argumennya disanggah oleh Tamrin.
"Tidak ada yang menegakkan. Jadi polisi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dinas Parwisata itu tidak melarang padahal sudah melarang minuman keras. Ya minuman keras, tempat hiburan segala macan, itu tidak ditegakkan aturanya. Itu masalahnya," ujar Munarman masih santai.
"Sekarang beliau ini (Tamrin) melihat hilirnya, ketika masyarakat seperti yang ini (menunjukkan print out berita) konteks kita ibu-ibu mengambil tindakan sendiri. Kalau dalam perspektif beliau ini tidak masuk," tutur Jubir FPI berbaju kemeja putih itu.
"Anda nggak tahu.. Hei dengar dulu anda nggak tahu apa yang saya maksud.." Tamrin menyela sambil menunjuk-nunjuk karena tersinggung dengan pernyataan Munarman.
"Diam anda diam..!!" timpal Munarman.
"Anda...." Byur!! Munarman mengambil air dari dalam gelas dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.
Kedua pembawa acara pun tampak menenangkan namun tidak berhasil. Acara pun langsung dihentikan dan diganti dengan program berita lain.
Acara diskusi pun dihentikan oleh pihak TVOne. Menurut keterangan Tamrin, meski acara diskusi telah berhenti, dirinya dan Munarman masih terus melanjutkan perdebatannya di tempat yang sama selama 15 menit.
Tamrin mengaku tak akan membawa perkara ini ke ranah hukum. Sedangkan Munarman mengaku tak menyesal dengan perbuatannya.
Follow @wisbenbae