Ujian Nasional (UN) menjadi momok menakutkan bagi pelajar. Hal ini karena UN sebagai tolok ukur keberhasilan siswa selama menjalankan proses belajar selama di sekolah.
Saking beratnya tekanan bagi siswa, bahkan ada siswi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Alasannya, takut tak lulus UN.
Setelah pengumuman hasil UN seluruh Indonesia pada hari Jumat (24/5) lalu, sebagian besar siswa SMA/sederajat lulus. Namun, ada beberapa siswa yang harus ditunda kelulusannya karena hasil UN yang diperolehnya tidak memenuhi standar.
Berbagai aksi dilakukan pelajar tak lulus UN ini untuk melampiaskan kekecewaannya.
Berikut 5 aksi pelajar setelah gagal lulus UN,dikutip dari Merdeka:
Saking beratnya tekanan bagi siswa, bahkan ada siswi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Alasannya, takut tak lulus UN.
Setelah pengumuman hasil UN seluruh Indonesia pada hari Jumat (24/5) lalu, sebagian besar siswa SMA/sederajat lulus. Namun, ada beberapa siswa yang harus ditunda kelulusannya karena hasil UN yang diperolehnya tidak memenuhi standar.
Berbagai aksi dilakukan pelajar tak lulus UN ini untuk melampiaskan kekecewaannya.
Berikut 5 aksi pelajar setelah gagal lulus UN,dikutip dari Merdeka:
1. Rusak ruang kepala sekolah
"Nilai rata-rata UN yang diperoleh Bongga hanya 5,3 sedangkan nilai standar kelulusan UN 5,5," ujar Kepala Sekolah SMA Kristen Makale, Tipa.
2. Bunuh diri di Kali Cisadane
Dia melakukan hal bodoh itu di depan teman-temannya saat pulang dari sekolah.
3. Adik siswa melempar sekolah
"Saya lempar atap sekolah karena kakakku tidak lulus, kasihan, padahal dia (kakak) orangnya pintar, rajin belajar, dan rajin sekolah," tutur An.
4. Wairo dan Sugiano ngamuk di sekolah
Kepala Sekolah MAN Medi Hartono mengatakan, sejak awal pihaknya telah memprediksi akan terjadi tindakan seperti itu. "Sebelumnya siswa yang kami curigai tidak lulus Ujian Nasional pernah kami tanyai, dan memang mereka tidak terima jika tidak lulus," kata Medi di Bengkulu, Jumat (24/5).
5. Siswa pintar di Gorontalo ngamuk
Siswa yang mengamuk tersebut adalah Henkryanto Antea, anak dari pasangan Suleman Ante dan Khadijah Maele, warga Desa Bilungala Utara, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango.
Berdasarkan penuturan dari pihak keluarga, siswa tersebut tergolong pintar karena selama sekolah nilai yang diperolehnya tidak pernah mengecewakan. Namun, sangat disayangkan ketika pengumuman kelulusan pada Sabtu (25/5), Henkryanto Antea dinyatakan tidak lulus dan hal itu membuat dirinya kecewa.
Mengetahui dirinya tidak lulus, Henkryanto Antea mengamuk dan meninju kaca jendela pada salah satu bagian bangunan SMA 1 Bonepantai. Akibatnya, tangan kanannya nyaris terpotong dan terancam kehabisan darah.
Follow @wisbenbae