Wisbenbae.blogspot.com, BALAIKOTA - Warga menyayangkan banjir yang menggenangi kantor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016) siang.
Pasalnya, gedung sekelas Gubernur tersebut, seharusnya bisa terbebas dari banjir.
"Masak, kantor Gubernur-nya saja kebanjiran. Gimana mau ngurus banjir di rumah-rumah warga," kata Sofyan (36), warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di Balai Kota.
Saat itu, menurut Sofyan, dirinya hendak mengurus perizinan ke Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI. Tempat tersebut berada satu komplek dengan Balai Kota.
"Saya tadi mau ngurus perizinan di BPTSP. Sekalian mau lihat-lihat kantor Ahok. Pas mau masuk ke Balai Agung, saya lihat banyak pegawai di bawah lagi ngangkatin barang. Ternyata kantor Gubernur kebanjiran," katanya.
Banjir tersebut, menggenangi beberapa ruang di Blok A. Yang notabene kantor Ahok juga berada di blok yang sama.
"Saya sempat kaget, airnya semata kaki. Tapi tetap saja, ini kan kantor Gubernur. Masa kebanjiran. Apalagi ini Gubernur Jakarta lho, Ibu Kota. Malu lah kita sampa kebanjiran gini," katanya.
Seperti diketahui, banjir yang menggenangi kantor Ahok, akibat tersumbatnya saluran air.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Dharmawan, mengatakan bahwa banjir tersebut menggenangi Blok A. Dimana merupakan satu blok dengan kantor Ahok.
Beberapa ruangan yang tergenang antara lain ruangan klinik gigi, klinik prosthodonti, bagian Administrasi Kepala Daerah, kantor protokoler, kantor Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN), ruang wartawan, serta tempat penyimpanan alat tulis kantor (atk). Air menggenangi sekira 30 cm.
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook