Blok Masela.
wisbenbae.blogspot.com - Ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI) Dradjad Wibowo menantang kubu yang mengusulkan rencana pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela berani memikul risiko. Jika rencana usulannya tersebut disetujui Presiden Joko Widodo.
"Kita punya pilihan darat dan laut, saya coba lakukan uji kritis. Misalkan ada argumen kalau di laut biaya lebih murah USD 14 miliar, di darat hampir 19 miliar, bener tidak? Kalau faktanya nanti biayanya di atas USD 14,8 miliar semua tanggung jawab dia, tidak boleh jadi beban negara," kata mantan anggota DPR tersebut, Jakarta, Sabtu (5/3).
Seperti diketahui, saat ini, ada dua kubu yang mengajukan skema pengembangan Blok Masela berbeda. Yaitu, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) SUdirman Said yang mengusulkan pembangunan kilang terapung.
Dan, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang memajukan skema pembangunan kilang darat dengan jaringan pipa laut. Saking ngototnya, kedua kubu tak segan berpolemik di publik.
"Informasi saya peroleh mereka belum berani mempertanggungjawabkan konsepnya. ini kan berarti tidak percaya diri," kata Dradjad.
Terlepas itu, Dradjad menilai kegaduhan di internal pemerintah terkait Blok Masela itu memiliki sisi posifit. Masyarakat jadi mengetahui bahwa Indonesia masih memiliki blok dengan kandungan gas alam besar,
"seandainya tidak terjadi silang pendapat tersebut, masyarakat tidak tahu Blok Masela," ujarnya.
"Tapi ini kegaduhan jangan terlalu lama, mudah-mudahan Blok Masela ini di bawa kembali ke kebinet dan segera diputuskan oleh Presiden Joko Widodo."
Modyar ndhase !
ReplyDelete