Foto udara diambil di daerah Oibura dengan latar Pulau Satonda dan Pulau Moyo. Proyek pembukaan hutan mulai menjamah sisi barat Tambora pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Sebuah perusahaan penebangan kayu yang telah mengantongi izin dari pemerintah, membuka jalan dengan traktor-traktor beroda rantai. Jalan itu telah mengukir pinggang gunung sejauh 45 kilometer, dari Calaibai di pesisir barat sampai Kawinda di pesisir utara, yang juga melintasi kawasan perkebunan kopi. Sejak saat itulah kayu kalanggo (Duabanga moluccana) yang menjadi hutan primer khas Tambora mulai ditebang sebagai bahan dasar kayu lapis. (Dhanny Pratama Putra)
Sederet perkebunan kopi dari Aceh hingga Flores dapat dijadikan destinasi wisata kopi Indonesia untuk wisatawan.
Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbesar di dunia. Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian mengatakan Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia. Negara Brazil menduduki peringkat pertama dan diikuti oleh Vietnam, Kolombia, Jerman, dan kelima yaitu Indonesia.
Sederet perkebunan kopi dari Aceh hingga Flores dapat dijadikan destinasi wisata kopi Indonesia untuk wisatawan. Wisatawan dapat melihat berbagai aktivitas di perkebunan kopi. Namun kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke perkebunan kopi?
"Bagusnya datang pas panen. Wisatawan dapat melihat pemetikan kopi, pemrosesan kopi, juga interaksi dengan petani," kata Marketing Manager PT Taman Delta Indonesia, Moelyono Soesilo saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Ia melanjutkan masa panen perkebunan kopi di Indonesia dibagi menjadi dua berdasarkan garis khatulistiwa. Untuk perkebunan kopi yang terletak di atas garis khatulistiwa, masa panen mulai dari bulan November hingga Desember dan Februari hingga Maret.
"Untuk (daerah) di bawah khatulistiwa, (panen) mulai dari April hingga Mei dan Agustus hingga September," lanjutnya.
Untuk aktivitas di wisata kopi Indonesia, Faiz senada dengan Moelyono yaitu dalam wisata kopi Indonesia, wisatawan mancanegara dapat melihat proses penanaman, pengolahan kopi, dan juga membeli kopi untuk dibawa pulang ke negara asal. Dampaknya, lanjut dia, kopi-kopi Indonesia dapat terpromosikan sebagai daya tarik kuliner.
Dalam rangka Pencanangan Hari Kopi Internasional di Indonesia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian beserta asosiasi kopi menyelenggarakan acara minum kopi gratis di Gedung Garuda Lantai 2 di Kementerian Perindustrian di Jalan Gatot Subroto Kav 52-53, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Pengunjung bisa mulai datang pada Kamis (1/10/2015) pukul 10.00 WIB hingga ditutup nanti pada pukul 15.00 WIB.
Dari informasi yang didapatkan KompasTravel, jenis-jenis kopi yang disajikan dengan jenis Robusta dan Arabica yaitu Sumatera Arabica Gayo Coffee, Sumatera Arabica Lintong Coffee, Sumatera Arabica Solok Surian Coffee, Sumatera IndoArabica Mangkuraja Coffee, West Java Arabica Manglayang Coffee, Java Arabica Kayumas Estate Coffee, Java Arabica Blawan Estate Coffee, Java Arabican Pancur-Angkrek Coffee, Java Arabica Sindoro-Sumbing Coffee, Bali Arabica Kintamani Coffee, Flores Arabica Bajawa Coffee, Sumatera Robusta Bengkulu Coffee "Kaba Mountain" Coffee, dan Java Robusta Bangelan Estate R/WP-1L.
(Wahyu Adityo Prodjo/kompas.com)
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook