Mengapa materi gelap selama tidak terdeteksi melalui percobaan-percobaan yang berbasis di Bumi? Para ilmuwan Lawrence Livermore kali ini mengeluarkan teori baru yang dapat menjelaskan massa alam semesta yang hilang, khususnya materi gelap. Teori ini kemudian ditulis dalam jurnal Physical Review Letters edisi mendatang.
Fisikawan partikel yang dipimpin oleh tim Lawrence Livermore National Laboratory, saat ini telah menggabungkan teknik fisika teoritis dan komputasi, mereka menggunakan paralel superkomputer 2-Petaflop Vulcan Laboratorium untuk merancang model baru materi gelap. Mereka menyebut temuan ini sebagai Stealth Dark Matter (Materi Gelap Siluman), tapi mudah mendeteksinya melalui interaksi materi biasa dalam suhu tinggi dengan kondisi plasma di alam semesta awal.
Teori Baru Materi Gelap Siluman
Menurut Pavlos Vranas dari LLNL, interaksi di alam semesta awal dianggap penting karena materi biasa dan materi gelap saat ini sangat mirip dalam hal ukuran, hal ini terjadi karena tindakan penyeimbangan yang terjadi diantara keduanya sebelum alam semesta mendingin. Deteksi ini langsung menemukan keberadaan materi gelap siluman melalui elektromagnetik polarisabilitas.
Menurut Vranas bahwa calon materi gelap hanya beberapa ratus kali lebih berat dari proton, bisa saja merupakan gabungan dari konstituen bermuatan listrik dan tidak terdeteksi langsung selama ini. Percobaan deteksi langsung Underground atau eksperimen Large Hadron Collider akan segera menguatkan teori bahwa partikel ini merupakan materi gelap siluman.
Setidaknya keberadaan materi gelap sekitar 83 persen dari semua materi di alam semesta dan tidak berinteraksi langsung dengan kekuatan nuklir elektromagnetik kuat dan lemah. Umumnya cahaya tidak tercermin atau bias dimana materi melaluinya hanya dengan interaksi paling lemah. Pada dasarnya materi gelap tak terlihat, namun interaksinya dengan gravitasi menghasilkan efek yang mencolok terlihat pada pergerakan galaksi dan cluster galaksi. Hal ini membuat beberapa ilmuwan meninggalkan sedikit keraguan tentang keberadaannya.
Dalam hal ini, kunci untuk menemukan karakteristik ganda materi gelap siluman adalah komposit dan penahanan objek. Salah satunya Quark dalam neutron, pada suhu tinggi konstituen bermuatan listrik akan berinteraksi dengan apapun. Tetapi pada suhu yang lebih rendah akan mengikat bersamaan untuk membentuk partikel komposit netral. Tidak seperti neutron yang umumnya terikat oleh interaksi kuat Chromodinamika Kuantum (QCD), neutron tak terdeteksi akan terikat oleh interaksi yang kuat dan tidak teramati dimana hal ini dianggap bentuk gelap QCD.
Mirip dengan proton, materi gelap siluman sangat stabil dan tidak meluruh sepanjang waktu kosmik. Seperti halnya QCD telah menghasilkan sebagian besar partikel nuklir lain yang meluruh lama setelah tercipta. Partikel ini bisa saja memiliki muatan listrik murni tapi telah meluruh seiring waktu. Dalam percobaan partikel collider dengan energi yang cukup tinggi (seperti Large Hadron Collider Swiss), partikel-partikel ini dapat diproduksi lagi dan telah terbentuk sejak awal alam semesta. Partikel ini bisa memberikan jejak unik melalui detektor partikel karena dapat bermuatan listrik.
Referensi
New 'stealth dark matter' theory may explain mystery of the universe's missing mass, 24 September 2015, by DOE/Lawrence Livermore National Laboratory.
Journal Ref: Direct Detection of Stealth Dark Matter through Electromagnetic Polarizability. Physical Review Letters, 2015
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook