Selamat dari peristiwa pembantaian tanggal 22 Juli 2011 di pulau Utoya telah menjadi titik balik kehidupan bagi Morten Abrahamsen Ibrahim. Pria asal Hamar, Norwegia yang sekarang berusia 23 tahun ini memutuskan untuk masuk Islam.
Ia telah melalui masa sulit di pulau, ketika seorang pria bersenjata, Anders Behring Breivik, menewaskan 69 orang pemuda di kamp musim panas yang diadakan oleh Partai Buruh.
"Saya mendapatkan banyak perlawanan, juga secara terbuka, dari orang-orang yang berpikir saya rentan dipaksa untuk berpindah agama," kata Abrahamsen, dilansir dariOnislam.net pada Selasa (9/6).
Sekarang sudah hampir empat tahun sejak pembantaian itu, Abrahamsen sudah menjadi muslim dan berkembang bersama agama nabi Muhammad SAW. Ia menyatakan keislamannya pada perwakilan Islam Net, sebuah organisasi Islam di Oslo, Norwegia. "Saya telah menemukan rasa tenang yang saya cari," ucapnya.
Breivik adalah seorang penjahat yang digambarkan oleh polisi sebagai sayap kanan fundamentalis Kristen. Dia menewaskan sedikitnya 76 orang dalam serangan ganda di gedung pemerintah dan kamp pelatihan pemuda di Oslo pada bulan Juli 2011.
Breivik mengaku serangannya adalah misi untuk menyelamatkan Kerajaan Kristen Eropa dari ajaran Islam. Dalam manifesto yang ia posting online sebelum serangan, Breivik juga menulis bahwa ia menargetkan 'pengkhianat' yang berhaluan kiri, seperti yang mereka duga pada Abrahamsem.
Menjelaskan kesalahpahaman tentang Islam, Abrahamsen berpendapat bahwa saat ini umat Islam tidak bisa menuntut pemberlakuan hukum syariah. Ia mencatat jika hukum syariah sendiri sering tidak diberlakukan sebagaimana mestinya.
Abrahamsen adalah satu dari sekian banyak gelombang anak muda Norwegia yang memutuskan untuk masuk Islam akhir-akhir ini. Anak-anak muda Norwegia itu berpendapat, Islam mampu memberikan tujuan hidup dan pedoman atau aturan yang selama ini hilang di tengah-tengah masyarakat. [yy/republika]
Post a Comment Blogger Facebook