Presiden Joko Widodo (Jokowi) legitimasinya berkurang karena saat ini para pendukungnya sudah banyak menyesal memilih saat Pilpres 2014.
“Suara menyesal memilih Jokowi sudah banyak beredar di masyarakat. Mereka menyesal karena kebutuhan harga kebutuhan pokok naik,” kata pengamat politik Muchtar Effendi Harahap kepada aing, Kamis (19/3).
Menurut Muchtar, para pemilih Jokowi yang kecewa ini akan menambah delegitimasi terhadap Presiden Jokowi. “Kalau pemilih Prabowo sudah jelas antiJokowi, ditambah lagi pemilih Jokowi yang kecewa, ini membuat posisi Jokowi makin tidak diakui di mata rakyat,” ungkapnya.
Muchtar mengungkapkan beberapa pengusaha Cina di Medan sangat kecewa karena memilih Jokowi setelah rupiah melemah terhadap dolar AS. “Gara-gara rupiah makin melemah, usaha mereka banyak yang bangkrut. Mereka menyesal memilih Jokowi,” papar Muchtar.
Selain itu, legitimasi Jokowi juga sudah terlihat dengan pembusukan di dalam pemerintahan.
“Keruntuhan Rezim Jokowi tidak bisa diprediksi, tetapi kalau melihat kondisi ekonomi yang rusak ini kekuasaan Jokowi tak bisa bertahan lama,” jelas Muchtar.
Kata Muchtar, Jokowi tidak bisa mengatasi persoalan bangsa karena tingkatannya masih Wali Kota Solo. “Dia itu masih menganggap Indonesia dengan Solo, semua ditangani sendiri,” pungkasnya.
Post a Comment Blogger Facebook