Dikirimkan oleh Agus Santosa Somantri
(Tes masuk pesantren Imam Bukhari, Solo)
Al-Ustadz Ardin hafizhahullaahu ta'ala berkata : "Baru kemarin saya menginterview calon santri baru yang masih belajar di salah satu pesantren aswaja yang cukup terkenal.
Saya : "Kamu tahu apa itu Wahabi."
Dia : "Iya, itu salah satu kelompok sesat."
Saya : "Yang kamu tahu kesesatannya apa ?"
Dia : "Banyak, seperti mengkafirkan orang yang bukan kelompoknya, menyamakan Allah seperti manusia, yang ikut tahlil kafir bahkan boleh membunuh orang yang tidak masuk kedalam kelompoknya...."
Saya : "Kamu tahu darimana ?"
Dia : "Dia ustadz saya dan kitab yang kami pelajari."
Saya : "Kamu kenapa pindah ke pesantren ini ?"
Dia : "Di suruh ibu."
Saya : "Yang memasukan kamu ke pesantren yang sekarang siapa ?"
Dia : "Ibu juga."
Saya : "Coba cerita tentang ibumu ?"
Dia : "Ibu saya guru agama, dulu aktif di aswaja sekarang tidak lagi."
Saya : "Sekarang ngaji apa ?"
Dia : "Ngaji di RADIO RODJA, selalu mendengarkan Radio Rodja."
Saya : "Radio Rodja Wahabi ya ?"
Dia : "Bukan, itu radio Ahlus Sunnah."
Saya : "Mmmm..mmm..."
Sesi terakhir sebelum pamitan, dia tanya...
Dia : "Pesantren ini, kok (tatacara) shalatnya beda, alirannya apa ?"
Saya : "Aliran Ahlus Sunnah juga."
Dia : "Yang dipelajari apa ?"
Saya : "Al-Qur-an, dan al-Hadits dengan tafsiran para Shahabat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. semua mazhab juga dipelajari disini, tapi tidak boleh taqlid, disini hanya mengambil pendapat mereka yang paling mendekati kebenaran."
Dia : "Syukron ustadz."
Mereka para ahlul bida' wal ahwa' sedemikian rupa takutnya kepada Wahhabi sampai-sampai membuat tuduhan dusta dengan maksud menjauhkan kaum muslimin kepada da'wah tauhid yang haq.
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allaah, namun Allaah berkehendak lain. Allaah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allaah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, (tetapi) Allaah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang membencinya." (QS. Ash-Shaff [61] : 8)
Dengan cara mereka membuat tuduhan dusta tersebut banyak kaum muslimin yang penasaran kepada Salafiy hingga akhirnya mereka ruju' kembali kepada pemahaman Salaf yang awalnya mereka tuduh aliran sesat.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Tehnis mereka itu kedustaan seperti Syi`ah bukan kejujuran sebagaimana ahlus sunnah. Tiada jalan lain bagi orang yang tidak berpegangan dengan ajaran Islam murni kecuali berdusta dan selalu menghindari kejujuran. Mereka itu hakikatnya menghalangi manusia dari jalan Allah dan agar tetap di jalan setan seperti mereka. Menghalangi manusia dari ajaran sunnah agar tetap di kebid`ahannya. Ingatlah firmanNya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚفَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗوَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan, al anfal 36
Post a Comment Blogger Facebook