Setiap usaha yang dilakukan pasti ada baik dan buruknya, setiap pekerjaan pasti ada untung dan ruginya. Pesan itulah yang tercermin dari sosok Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. Pengabdian tulus yang berawal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II/B, kini dicatat sejarah saat menerima Bintang Mahaputera Utama. Tak gampang mendapatkan Bintang Mahaputera Utama. Ada syarat administrasi yang ketat harus dipenuhi. Salah satunya adalah pengusulan yang harus dilengkapi surat klarifikasi bebas dari masalah hukum dari Badan Intelijen Negara (BIN), Mabes Polri, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tentu, syarat ini sulit dipenuhi dengan maraknya pejabat publik yang tersangkut masalah hukum tindak pidana korupsi. Selain itu, jasa bagi bangsa dan negara menjadi pertimbangan yang paling utama. Namun, syarat itu semuanya dipenuhi oleh Alex Noerdin.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-69 di Istana Negara, Jakarta yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyematkan tanda Bintang Mahaputera Utama kepada pria kelahiran Palembang, 9 September 1950. Penghargaan Bintang Mahaputera Utama adalah penghargaan kasta tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi kalangan sipil atas jasanya. Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda jasa, dan Tanda Kehormatan pada pasal 25 dijelaskan bahwa syarat umum penerima penghargaan adalah warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang di wilayah Indonesia, memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap Bangsa dan Negara, setia dan tidak mengkhianati Bangsa dan Negara, berlakuan baik dan tidak pernah di penjara.
Dalam UU juga disebutkan bahwa syarat penerima Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada orang-orang yang berjasa berjasa luar biasa diberbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran bangsa dan Negara. Syarat lainnya dari penerima Bintang Mahaputera adalah pengabdian dan pengorbanan di bidang socsal, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengtahuan dan teknologi dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan Negara.
Selain itu darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional. Alex mengatakan tak menyangka akan mendapatkan penghargaan itu sekian anak bangsa yang dihargai pemerintah Indonesia atas kiprahnya selama ini. Meskipun diakui bahwa karir pengabdian dan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara diawali dari PNS golongan rendah, II/B di dengan menjadi staf di Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) pada tahun 1980 di Sumatera Selatan. Kemudian menjadi bupati di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.
"Semua capaian itu tidak instan. Butuh waktu yang lama. Saya ingat mengawali karir mulai PNS golongan rendah," kata Alex di Jakarta, Sabtu (23/8).
Bagi Alex, penghargaan Bintang Mahaputera Utama ini melengkapi penghargaan yang sudah banyak diraih sebelumnya karena atas gebrakannya memimpin Sumsel. Saat mulai menjabat sebagai gubernur, Alex memprogramkan sekolah dan berobat gratis yang kini ditiru oleh daerah lain. Hajatan besar yang sukses di gelar di Sumsel antara lain penyelenggaraan Sea Games pada tahun 2011. Selepas hajatan Sea Games tercatat ada lima kejuaraan dunia, tujuh kejuaraan Asia, empat kejuaraan tingkat Asia Pasific yang diselenggarakan di Bumi Sriwijaya. Terakhir, event besar yang sukses di gelar di Sumsel adalah menjadi tuan rumah International Solidarity Games (ISG) tahun 2013, sebuah hajatan pesta olahraga negara-negara muslim.
Seabrek penghargaan pun pernah diraih Alex, antara lain Manggala Karya Kencana, Tokoh Penggerak Kepemudaan Nasional dan Daerah, Adi Manggala Krida serta berbagai belasan penghargaan tingkat nasional lainnya yang diberikan oleh Presiden. Alex juga pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat, atas keberhasilan membangun sektor Pendidikan dan kesehatan di daerahnya.
"Semua penghargaan ini saya dedikasikan untuk rakyat Sumsel," ucap Alex.
Nama Alex pun kini menambah deretan para Gubernur lainnya yang sebelumnya juga mendapatkan penghargaan serupa seperti Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zainul Majdi dan juga Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. (awa/jpnn)
Post a Comment Blogger Facebook