GuidePedia

0
Obor Dusta
Jakarta – Joko Widodo mengatakan, tabloid Obor Rakyat yang berisi fitnah seharusnya dilawan dengan tabloid Obor Rahmatan lil Alamin. “Ya, obor harus dibalas dengan obor lagi. Tapi obor yang dibagikan oleh relawan yang penyusunannya dikerjakan oleh sumber daya manusia yang andal dengan nama tabloid Obor Rahmatan lil Alamin,” kata Jokowi seperti dikutip ANTARA, Rabu 2 Juli 2014.

Dalam tabloid tersebut tidak ada kampanye hitam apalagi sampai menjelekkan pihak lain, kata Jokowi. Namun, kenyataannya, isi tabloid Obor Rahmattan lil Alamiin yang dipromosikan Jokowi ditentang kebenarannya oleh Muhammad Fakhrurrozi, Ketua II Pondok Pesantren Al Anwar, yang diasuh oleh Hadlrotusysyaikh KH Maimoen Zubair, seperti termuat pada laman ppalanwar.com.

Menurut Fakhrurrozi, tabloid yang diperkenalkan Jokowi itu mencatut nama guru besar Pondok Pesantren Al Anwar, Hadlrotusysyaikh KH Maimoen Zubair. Juga mencatut beberapa nama kiai lain yang telah resmi mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Hatta. Pencatutan nama itu, kata Fakhrurrozi, terkait pemberitaan berjudul “Fatwa 9 Kiai: Jokowi-JK Lebih Mashlahat”.

“Bahwa berita di atas adalah sebuah kedustaan dan fitnah yang sengaja disebarluaskan. Karena, KH Maimoen Zubair sejak awal sudah menggagas agar pilihan Pilpres 9 Juli 2014 diberikan kepada capres dan cawapres nomor urut 1 dan beliau secara resmi telah memberi dukungan kepada Prabowo-Hatta. Belum lama ini, beliau juga telah membuat pernyataan dukungan resmi untuk pasangan nomor 1 dan telah disebarluaskan melalui rekaman video,” ungkap Fakhrurrozi dalam laman tersebut. Video dukungan KH Maimoen Zubair kepada Prabowo bisa kita saksikan, sebagai berikut:


Bantahan juga datang dari pengelola Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid, yang merupakan adik kandung dari mantan Presiden RI dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama, KH Abdurrahman Wahid atau bisa disapa Gus Dur. Menurut Gus Sholah, begitu biasa disapa KH Salahuddin Wahid, namanya juga dicatut dalam pemberitaan Obor Rahmattan lil Alamiin yang dipromosikan Jokowi itu. Bantahan itu disampaikan oleh Gus Sholah lewat akun Twitter-nya, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang namanya dicatut pada tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin, juga membantah pernah memberikan pernyataan apapun. “Saya tidak pernah memberi pernyataan apapun ke Obor Rahmatan Lil Alamin. Saya meminta klarifikasi dari pihak Obor Rahmatan Lil Alamin,” tegasnya di Jakarta, Selasa 1 Juli 2014.

Selain itu, ia mendesak pengelola media pro ke pasangan calon presiden dan wakilnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla itu untuk meminta maaf kepada publik. Klarifikasi ini baginya sangatlah penting terutama jelang waktu pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi. Ma’ruf memastikan sikapnya hingga saat ini netral dan tidak berpihak pada salah satu pasangan capres-cawapres. Apa yang dilakukan Obor Rahmatan Lil Alamin dianggapnya sebagai pencatutan nama tanpa klarifikasi. Sampai sekarang belum ada klarifikasi dan permohonan maaf dari Jokowi, Jusuf Kalla, atau dari tim pemenangannya terkait pencatutan nama-nama ulama tersebut.

Sebelumnya Obor Rahmatan Lil Alamin dalam salah satu cover terbitannya, memuat sembilan sosok ulama kharismatik dengan judul “Fatwa Sembilan Kiai, Jokowi-JK Lebih Maslahat”. Kesembilan tokoh itu di antaranya, Ketum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Maruf Amin, Gus Mus (KH Mustofa Bisri), KH Solahudin Wahid, Gus Ali (Sidoarjo), dan KH Hasyim Muzadi. Diketahui, tabloid ini dibuat oleh pemenang konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan. Ia mengakuinya dalam sebuah jumpa pers di Hotel JS Luwansa, Jumat pekan lalu. Dahlan menjelaskan awal pembuatan tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin berasal dari ide teman-teman relawan. Menurut Dahlan, para relawan ingin membuat pemberitaan yang baik dan berimbang, daripada berita palsu seperti yang dilakukan tabloid Obor Rakyat.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top