Sebuah perjalanan menuju ujung dunia yang bernama Chukotka. Sungguh berat hidup di sana dan cuacanya membikin orang susah untuk membikin jalan dan rumah yang normal. Wilayah yang berpenghuni sangat jarang ini mulai ditinggalkan di masa tahun 90-an-200-an, mereka meninggalkan tanah kelahiran dan pemukiman… Kita akan kunjungi beberapa diantaranya nanti.
Tumbuhan di wilayah ini hanya diwakili rumput saja, tapi menyenangkan juga menyaksikan beberapa danau dan perbukitan dari atas. Tidak banyak hewan yang hidup di sini.
Apa yg aboi bakal lihat di bawah ini bener-bener kacau. Tampaknya semua kebaikan kota Chukotka sudah hilang.
Wilayah otonomi kedua ini sudah lama di tutup dan merupakan, dan masih, daerah militer di zona perbatasan. Mereka mengecek semua paspor orang yang datang. Ketakutan Soviet terhadap orang-orang Amerika begitu besarnya sehingga mereka mengubah wilayah tak terjamah tanpa jalan ini menjadi sebiah wilayah khusus. Jauhnya hanya 600-700 km dari Alaska tapi sungguh susah di jangkau dengan jalan kaki ataupun transportasi. Pos-pos militer hampir ada di mana-mana, jadi semua barang yang ditinggalkan menjadi milik kemenhan.
On the picture above is a warehouse of combustible materials.
Kota Anadyr ada di satu sisi, pemukiman Ugolnuye Kopi – ada di sisi lainnya. Lusinan kota-kota yang telah ditinggalkan berserak di sekitarnya.
Pemukiman Shakhterskiy bisa dijangaku dengan mobil.
Pemukiman ini tidaklah besar dan hanya mempunyai beberapa rumah yang sudah lapuk dan runtuh.
Mungkin tempat ini memang tidak pernah indah, sekarang malah makin menyedihkan.
Alasan utama kenapa orang pergi adalah program perumahan Anadyr dimana pendatang baru mendapatkan rusun. Mereka sebenernya mau mencari kehidupan yg lebih baik. Gak jelas jug akenapa mereka meninggalkan semua harta, peralatan, mobil… Seperti melarikan diri… seperti di penjara!
Rumah kayu, garasi…
Pemukiman di pinggir pantai – terkadang suhunya bisa mencapai -60C di sini.
Rongsokan mobil berkarat dan mempolsi tanah.
Kapal ini gak akan berlayar lagi.
Airnya terlalu keruh buat berenang.
Monumen buat T. Elkov – pilot Chukchi pertama yg gugur dalam PD II.
Stasiun Radar station masih berfungsi.
Bandara Anadyr , tidak ada yg tersisi di – semua sudah tertutup tanaman liar. Dan hanya tersisa satu tembok dari gedung Bandara.
Sepuluh tahun lalu bandara ini dibeli oleh seseorang yang merencanakan untuk membangun perusahaan penerbangan daerah. Dia sudah membeli An-2 tapi sehabis itu dia terbunuh. Pesawatnya masih ada di sini.
Keadaannya masih bagus.
Banyak alat-alat perbengkelan disimpan di rumah, tapi bungkusnya sudah dicuri.
beberapa alat-alat teknis.
Siapapun dapat menemukan beberapa peninggalan di tempat pembuangan barang bekas ini. Tampak seperti seni konseptual kah ?
Benda-benda peninggalan masa lalu dikumpulka di satu tempat.
Anadyr terlihat seperti sebuah pusat alam semesta dari sini.
Kita kembali ke Ugolnye Kopi sekarang. Ini adalah kota terbesar di sisi sungai ini, walaupun sebagian besar telah ditinggalkan juga.
Bagian sipil dari kota ini masih dihuni.
Monumen sang penerbang tak terlindungi sekarang.
kota ini kelihatan suram dan kumuh.
Satu2nya gedung berpenghuni di wilayah ini – pengadilan.
Gedung tingkat lima yg berpenghuni. Gimana rasanya tinggal di sini ? Gak ada orang yg nyediain mereka rumah,toko,jalan di tempat lain…
apa yg tersisa hanyalah berdoa…
penduduk pribumi.
Bagian hidup di Ugolnye Kopi. Rumah yg masih berpenghuni berwarna cerah.
Satu lagi monumen buat seorang pilot Chukchi.
Masuk akalkah kita pergi ke Chukotka buat leyeh-leyeh? Sulit buat ngejawabnya. Tapi ada baiknya semua orang melihat kehidupan seperti ini – sangat berbeda dengan apa yang kita alami dalam kehidupan sehari2. dengan melihat ini pengaruhnya akan dalem…
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook