Hal tersebut dibuktikan di setiap kampanye yang dilakukan Jokowi di semua wilayah yang berharap cemas agar para relawan dapat memaksimalkan kinerja mereka dalam meraup suara demi kemenangannya pada Pilpres 9 Juli mendatang.
Sementara berbeda dengan Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto yang terkesan lebih santai dan menyerahkan semuanya kepada rakyat. Prabowo juga tak sungkan akan mendukung Jokowi jika ia ditakdirkan sebagai oposisi nantinya.
Prabowo juga sempat memperlihatkan karakternya yang arif di beberapa kesempatan dengan menyebut pesaingnya, Jokowi dan Jusuf Kalla. Kearifan Prabowo semakin terlihat manakala ia menyebut Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai saudaranya.
Sementara sebaliknya, di beberapa penampilannya, Jokowi justru memperlihatkan sikapnya yang kerdil, seolah menyebut nama Prabowo-Hatta adalah suatu yang tabu. Penampilan Jokowi juga seolah memperlihatkan rasa dendam dan kebencian mendalam pada Prabowo.
Perbedaan karakter ini juga yang mungkin menjadi penyebab elektabilitas Jokowi selama dua pekan ini merosot tajam. Sementara elektabilitas Prabowo terus menanjak naik.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.