GuidePedia

Fiqhislam.com - Semakin banyak warga non-Muslim di Malawi yang mengkonsumsi makanan dan minuman halal karena faktor kebersihan dan kesehatan.
 
"Awalnya kami (orang-orang Kristen) ragu dengan makanan halal. Tapi, setelah kami tahu bahwa makanan halal itu sangat baik untuk kesehatan, maka kami pun beralih ke makanan halal", kata Pastor Barnabas Salaka, Imam dari Gereja Anglikan Malawi, seperti yang dilansir dari OnIslam (1/12/2013).

Pastor Barnabas menuturkan bahwa di dalam Alkitab, orang-orang Kristen sebaiknya mengkonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan dan higienis. Barnabas menilai hal tersebut sama dengan konsep makanan halal.

Menanggapi sambutan baik dari kaum non-Muslim Malawi, Sheikh Salim Chikwatu, Koordinator Departemen Nasional Makanan Halal dari Asosiasi Muslim Malawi (MAM), mengatakan "meyakinkan orang-orang Kristen dengan makanan halal bukanlah hal yang mudah. Kami telah melakukannya selama bertahun-tahun".

Chikwatu mengungkapkan rasa senangnya atas diterimanya makanan halal bagi semua agama di Malawi. Makanan halal bukan hanya untuk Muslim, tetapi juga bisa dikonsumsi semua pemeluk agama.

Agama Islam di Malawi merupakan agama terbesar kedua setelah agama Kristen. Menurut data sensus, jumlah Muslim di Malawi mencapai 12% dari total masyarakat 14 juta jiwa.



Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !Lihat yg lebih 'seru' di sini !

Beli yuk ?

 
Top