GuidePedia

 
Dengan mengombinasikan ilmu lingkungan, teknologi, dan kreativitas, Slat Boyan, mahasiswa teknik berumur 19 tahun berhasil membuat sistem pembersihan plastik lebih dari tujuh juta ton di lautan. Mesin ini menggunakan teknik pengapungan untuk membersihkan sampah plastik, bukan menggunakan teknik jaring.

Karena tidak menggunakan jaring, hasil yang didapat berupa puing-puing kecil yang kemudian akan dialihkan dan diekstraksi. Keunggulan dari mesin ini adalah tidak adanya ikan atau organisme hidup yang ditangkap.

Arus laut pun membantu mendorong plastik sehingga membantu membersihkan laut, tidak luput juga didukung faktor matahari dan gelombang laut.



Sampah plastik yang dibuang di lautan terakumulasi di gyre membentuk pulau sampah, karena pada dasarnya plastik sangat sulit didegradasi. Terakumulasinya sampah plastik bisa menjadi racun dalam rantai makanan biota laut. Boyan membaca peluang untuk memerangi masalah ini.

Selama musim liburan, ia meneliti sampah plastik di laut dan menganalisis berbagai topik mendasar yang mengarah pada konsep realistis untuk membersihkan lautan dunia.

Untuk lebih jelas detail mesin, Anda dapat menonton video pembicaraan Slat Boyan di bawah ini.


Sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dari gyre, akan dijual kembali. Boyan dan timnya berharap mampu menghasilkan uang lebih dari rencana biaya pembuatan mesin ini. Saat ini studi kelayakan mesin telah melewati seperempat perjalanan yang akan dipublikasikan online dalam waktu beberapa bulan.

Sekarang ia adalah mahasiswa tahun pertama teknik dirgantara di TU Delft. Boyan selalu bersemangat menerapkan teknologi caranya (pada usia empat belas, ia mencatat rekor dunia dengan meluncurkan roket air 213), dan sebagai fotografer bawah air sekaligus videografer saksi degradasi lingkungan. Berkat ide kreatifnya ini, Boyan mendapatkan penghargaan Best Technical Design 2012 di TU Delft.

Beli yuk ?

 
Top