Empat bulan sesudah rezim Assad memulai pembunuhan, penangkapan, penyiksaan terhadap rakyat yang menuntut keadilan dan perubahan, terbentuknya Jaisyul Hurr (Free Syrian Army; Tentara Pembebasan Suriah) diumumkan kepada dunia. Tepatnya tanggal 29 Juli 2011.
Rakyat menolak untuk dihinakan dan di-bully oleh rezim ini. Mereka melawan dengan apa yang ada di tangan mereka. Selain rakyat jelata, anggota Jaisyul Hurr semakin banyak setelah tentara yang tadinya mendukung Basyar Al-Assad banyak yang sadar, bahwa selama ini mereka membela yang bathil.
Selain itu, kabarnya juga semakin banyak pemuda Muslimin Ahlussunnah wal Jama’ah dari Eropa, Asia, dan Afrika datang membantu saudara-saudaranya melawan rezim yang sedang mengamuk. Terutama sesudah semakin nyata keterlibatan Syiah Iran dan Lebanon.
Di bawah ini adalah berbagai foto yang diterbitkan beberapa kantor berita, yang menggambarkan betapa seadanya persenjataan Jaisyul Hurr. Melihat foto-foto ini, jauhlah panggang dari api, apa yang dipropagandakan rezim Assad. Mereka mengatakan, Jaisyul Hurr adalah “Gerombolan bersenjata Al-Qaida, yang dipersenjatai oleh Amerika dan sekutunya”. Kenyataan di lapangan menunjukkan, Jaisyul Hurr adalah rakyat yang karena sudah tak tahan ditindas, diberi ilham oleh Allah, untuk melawan dengan cara-cara yang tidak diduga sebelumnya. Rajin pangkal pandai, kepepet pangkal kreatif.