Wisbenbae.blogspot.com, Aktivis Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Komnas Tembakau dr Hakim Sorimuda Pohan menyatakan, nikotin merupakan "raja" di antara zat adiktif lainnya seperti kopi, ganja, alkohol, heroin dan morfin.
"Dari banyak zat adiktif yang paling ringan adalah kopi, kemudian mariyuana, alkohol, heroin dan morfin. Tapi karena rokok yang mengandung nikotin, seseorang bisa terjebak dengan zat adiktif lainnya," kata Hakim Sorimuda Pohan di Jakarta seperti dikutip Antara, Rabu (20/03/2013).
Mantan anggota Komisi IX DPR itu mengatakan zat adiktif adalah zat yang menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Bila sudah kecanduan, kepenggunaan zat adiktif itu akan menyebabkan seseorang uring-uringan atau sakau.
Hal yang sama terjadi pada pecandu kopi. Sehari saja dia tidak meminum kopi yang mengandung kafein, maka pecandu kopi itu akan uring-uringan atau sakau dalam skala ringan. Semakin tinggi tingkatan zat adiktifnya, maka tingkat sakau dan uring-uringannya juga semakin tinggi.
"Masalahnya, perokok sering merasa tindak lengkap kalau tidak merokok dengan ditemani kopi. Kalau sudah begitu, maka kecanduannya semakin banyak," tuturnya.
Dari kecanduan merokok pula, seseorang bisa mengenal ganja, kemudian mengonsumsi alkohol, heroin dan morfin. Namun, orang seringkali lupa bahwa rokok adalah candu yang paling kuat.
Hakim mengatakan, salah satu alasan orang untuk merokok adalah untuk mendapatkan inspirasi. Menurut dia, hal itu sama sekali tidak benar karena rokok mengandung 6.000 bahan kimia dan 63 diantaranya adalah zat karsinogenik yang mengakibatkan kanker.
"Perokok merasa mendapat inspirasi setelah merokok karena dia sakau saat tidak merokok. Karena sakau itu dia merasa tidak bisa berkonsentrasi apalagi mendapatkan inspirasi. Sakau itu sebenarnya yang mengganggu munculnya inspirasi," katanya.