Gerakan seni jalnan (street art) digital pertama di Indonesia, Chrome Open Spaces, yang diselenggarakanGoogle telah berakhir. Sembilan
karya seni jalanan digital terbaik,
keluar sebagai juara dan dilukis
secara nyata di 9 dinding sekitar
Jakarta dan Bandung.
Country Marketing Manager Google Indonesia, Krishna Zulkarnain mengatakan, Chrome Open Spaces telah menarik perhatian pecinta seni Indonesia. "Hampir 13 ribu peserta serta 12 karya yang telah dihasilkan dan terkumpul lebih dari 11 ribu dukungan," kata Krishna dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Dari ribuan perserta, ada sembilan
karya seni jalanan digital terbaik
yang mendapat dukungan paling
banyak dari pengunjung situs
openspaces.co.id, dan memikat
perhatian juru. Ketiga juri itu
adalah pekerja seni Darbotz,
kurator Farah Wardhani, dan musisi David Bayu dari grup musik Naif.
Berikut adalah 9 karya dari 9
seniman yang menjuarai Chrome
Open Spaces. Karya yang berasal
dari gambar digital kemudian
digambar secara nyata di dinding
sekitar Jakarta dan Bandung.
1. "Bunglah Koruptor ke
Tempat Sampah" karya Adi Setiawan
Berawal dari keprihatianan melihat
tindak pidana korupsi di Indonesia.
Adi memvisualisasikan keresahannya dengan sosok anak
kecil sebagai generasi penerus
bangsa untuk melawan korupsi.
Desain ini dilukis di tembok Metro
Futsal Pondok Indah, Jakarta.
2."Sing in Open Sky" karya
Kristoforus Marvino
Desain yang menampilkan tiga anak kecil sedang bernyanyi di atap.
Divisualisasikan dengan warna-
warna cerah. Sing Open Sky dilukis
di lokasi Kiara Condong, Bandung.
3. â??Go Outide & Play!â?? karya
Woof Jakarta atau Gibran
Karya ini dilukis di tembok Flyover
Roxy, Jakarta. Menampilkan dua
anak kecil sedang bersepeda
dengan mayoritas warna merah
jambu yang menggambarkan
kesenangan. Insipirasi karya ini
berawal dari keprihatinan Gibran
melihat terbatasnya ruang terbuka
bagi anak-anak untuk bermain,
khususnya di ibukota Jkarta.
4. â??Coloursâ?? karya Ricky Janitras
Seorang mahasiswa di Institut
Kesenian Jakarta, datang dari
keprihatinanya melihat tingkat
polusi yang sangat tinggi di Jakarta
yang membuat masyarakat sulit
untuk memandang langit biru.
Karya Ricky akan dilukis di Kemang,
Jakarta.
5 "Sleep" karma Omen
Jangkung atau Yatiman
Menggambarkan kehidupan pelukis
otodidak, di mana dalam proses
berkreasi, ia berusaha semaksimal
mungkin untuk merealisasikan
segala ide di dalam kepala. Dilukis
di sekitar Dago, Bandung.
6. â??erjuang, Anak Bangsa!â??
karya Rachel Dewi
Rachel percaya akan pentingnya
pendidikan dan penanaman cinta
tanah air bagi anak indonesia
sebagai senjata perjuangan untuk
terus memajukan bangsa di masa
depan. Karya ini dilukis di dinding
di Salemba, Jakarta.
7. â??Synthetic Polmer Paint
Rules O.Kâ?? karya Henry Irawan
Jalan Panglima Polim, Jakarta
kembali mendapatkan kreasi unik
setelah Henry Foundation, vokalis
dari grup musik Goodnight Electric
menjadi pemenang dengan karyanya â??Synthetic Polymer Paint
Rules O.Kâ??. Henry Irawan atau juga
dikenal Henry Foundation, mendapatkan ide dari ketertarikannya akan kontes Chrome Open Spaces itu sendiri.
Synthetic Polymer adalah salah
satu bahan yang digunakan dalam
pembuatan cat akrilik, di mana
keseluruhan karya mural yang
beraneka tidak lepas dari peran cat
akrilik.
8. â??Whatâ??s Net Indonesia Batikâ??
karya Heri Puruhito
Mengangkat tema batik, Heri
bertujuan mengajak para anak
muda di Indonesia untuk lebih
mengeksplorasi batik sebagai
warisan budaya negeri ini. Ini
merupakan bagian dari kampanye
â??Neobatikâ?? sebagai wadah dan
gerakan independen untuk
mengeksplorasi motif dan visual
batik. Karya ini berhasil dilukis di
Jalan Ibrahim Adjie, Bandung.
9. â??Out of The Limit, o a Better
Placeâ?? karya Reinhard Aris
Karya telah dilukis di salah satu
dinding di sekitar Fatmawati,
Jakarta. Melihat semangat anak
muda jaman sekarang yang berani
bertindak dan melakukan hal-hal
baru, Reinhard terinspirasi untuk
mengikuti Chrome Open Spaces.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Follow @wisbenbae
karya seni jalanan digital terbaik,
keluar sebagai juara dan dilukis
secara nyata di 9 dinding sekitar
Jakarta dan Bandung.
Country Marketing Manager Google Indonesia, Krishna Zulkarnain mengatakan, Chrome Open Spaces telah menarik perhatian pecinta seni Indonesia. "Hampir 13 ribu peserta serta 12 karya yang telah dihasilkan dan terkumpul lebih dari 11 ribu dukungan," kata Krishna dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Dari ribuan perserta, ada sembilan
karya seni jalanan digital terbaik
yang mendapat dukungan paling
banyak dari pengunjung situs
openspaces.co.id, dan memikat
perhatian juru. Ketiga juri itu
adalah pekerja seni Darbotz,
kurator Farah Wardhani, dan musisi David Bayu dari grup musik Naif.
Berikut adalah 9 karya dari 9
seniman yang menjuarai Chrome
Open Spaces. Karya yang berasal
dari gambar digital kemudian
digambar secara nyata di dinding
sekitar Jakarta dan Bandung.
1. "Bunglah Koruptor ke
Tempat Sampah" karya Adi Setiawan
Berawal dari keprihatianan melihat
tindak pidana korupsi di Indonesia.
Adi memvisualisasikan keresahannya dengan sosok anak
kecil sebagai generasi penerus
bangsa untuk melawan korupsi.
Desain ini dilukis di tembok Metro
Futsal Pondok Indah, Jakarta.
2."Sing in Open Sky" karya
Kristoforus Marvino
Desain yang menampilkan tiga anak kecil sedang bernyanyi di atap.
Divisualisasikan dengan warna-
warna cerah. Sing Open Sky dilukis
di lokasi Kiara Condong, Bandung.
3. â??Go Outide & Play!â?? karya
Woof Jakarta atau Gibran
Karya ini dilukis di tembok Flyover
Roxy, Jakarta. Menampilkan dua
anak kecil sedang bersepeda
dengan mayoritas warna merah
jambu yang menggambarkan
kesenangan. Insipirasi karya ini
berawal dari keprihatinan Gibran
melihat terbatasnya ruang terbuka
bagi anak-anak untuk bermain,
khususnya di ibukota Jkarta.
4. â??Coloursâ?? karya Ricky Janitras
Seorang mahasiswa di Institut
Kesenian Jakarta, datang dari
keprihatinanya melihat tingkat
polusi yang sangat tinggi di Jakarta
yang membuat masyarakat sulit
untuk memandang langit biru.
Karya Ricky akan dilukis di Kemang,
Jakarta.
5 "Sleep" karma Omen
Jangkung atau Yatiman
Menggambarkan kehidupan pelukis
otodidak, di mana dalam proses
berkreasi, ia berusaha semaksimal
mungkin untuk merealisasikan
segala ide di dalam kepala. Dilukis
di sekitar Dago, Bandung.
6. â??erjuang, Anak Bangsa!â??
karya Rachel Dewi
Rachel percaya akan pentingnya
pendidikan dan penanaman cinta
tanah air bagi anak indonesia
sebagai senjata perjuangan untuk
terus memajukan bangsa di masa
depan. Karya ini dilukis di dinding
di Salemba, Jakarta.
7. â??Synthetic Polmer Paint
Rules O.Kâ?? karya Henry Irawan
Jalan Panglima Polim, Jakarta
kembali mendapatkan kreasi unik
setelah Henry Foundation, vokalis
dari grup musik Goodnight Electric
menjadi pemenang dengan karyanya â??Synthetic Polymer Paint
Rules O.Kâ??. Henry Irawan atau juga
dikenal Henry Foundation, mendapatkan ide dari ketertarikannya akan kontes Chrome Open Spaces itu sendiri.
Synthetic Polymer adalah salah
satu bahan yang digunakan dalam
pembuatan cat akrilik, di mana
keseluruhan karya mural yang
beraneka tidak lepas dari peran cat
akrilik.
8. â??Whatâ??s Net Indonesia Batikâ??
karya Heri Puruhito
Mengangkat tema batik, Heri
bertujuan mengajak para anak
muda di Indonesia untuk lebih
mengeksplorasi batik sebagai
warisan budaya negeri ini. Ini
merupakan bagian dari kampanye
â??Neobatikâ?? sebagai wadah dan
gerakan independen untuk
mengeksplorasi motif dan visual
batik. Karya ini berhasil dilukis di
Jalan Ibrahim Adjie, Bandung.
9. â??Out of The Limit, o a Better
Placeâ?? karya Reinhard Aris
Karya telah dilukis di salah satu
dinding di sekitar Fatmawati,
Jakarta. Melihat semangat anak
muda jaman sekarang yang berani
bertindak dan melakukan hal-hal
baru, Reinhard terinspirasi untuk
mengikuti Chrome Open Spaces.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Follow @wisbenbae