Dengan adanya media sosial seperti Instagram, kebiasaan menyantap hidangan di restoran jadi berbeda. Sebelum makan, hidangan akan dipotret dulu dan diunggah antara lain ke Instagram. Tampaknya hal ini tidak akan bertahan lama karena sebagian besar restoran di Amerika melarang memotret makanan atau melakukan foodstagram.
Pemakaian Instagram sebenarnya dari dulu menimbulkan pro dan kontra. Ada sebuah restoran bernama Comodo di New York, Amerika Serikat yang menggunakan instagram sebagai buku menu mereka. Jika bingung dengan pilihan menu, tinggal mencari #Comodomenu dalam Instagram dan semua foto menu akan terlihat.
Namun, adapula beberapa restoran yang menganggap foodstagram sangat menganggu. Beberapa restoran di kota New York saat ini melarang pengunjung memotret hidangan dan mengunggahnya ke Facebook, Twitter, atau Instagram. Kebijakan ini berbeda di masing-masing restoran, dari mulai larangan penggunaan flash sampai larangan langsung.
Salah satu yang melarang foodstagram adalah restoran Chef's Table di Brooklyn Fare. “Beberapa orang tidak menangkap alasan kami memberikan larangan. Tapi, kami menjelaskan bahwa kami ingin mereka menikmati hidangan yang sudah mereka beli dengan harga mahal dan hal ini menjadi gangguan untuk para chef,” kata Moe Issa selaku pemilik Chef's Table.
Untuk menyikapi demam foodstagram yang dinilai mengganggu ini, seorang chef bernama David Bouley malah hadir dengan sebuah solusi.
Daripada melarang pengunjung mengambil gambar hidangan cantik mereka, Chef David mengajak para pengunjung untuk melakukan kunjungan ke dapur dan memotret tahap-tahap membuat hidangan dan saat hidangan itu siap dimakan. “Foto hidangan itu akan terlihat lebih baik diatas meja marmer dapur kami, kami membuatnya seperti petualangan daripada hanya memberikan larangan,” tutur Chef David.