GuidePedia

Sebelum menghakimi seseorang karena sering mengumpat, sebaiknya cermati studi berikut. Peneliti menemukan, mengumpat bisa mengurangi sakit fisik di situasi tertentu.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1436342.jpg

Tim peneliti Keele University di Inggris bereksperimen pada responden usia muda. Kemudian, responden dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang jarang mengumpat dan kelompok yang mengumpat 40 kali sehari.

Setelah itu, responden diminta mencelupkan tangan dalam air es dan menahannya selama mungkin. Saat itu, responden diminta melontarkan kata-kata sopan dan kata-kata makian. Responden yang jarang mengumpat bisa bertahan 45 detik dalam air dingin.

Sedangkan responden yang biasa mengumpat hanya bertahan 10 detik. Seperti dikutip Daily Mail. "Mengumpat memicu respon emosional ketika orang sedang tertekan," ungkap ketua riset Dr Richard Stephens.

Namun jika seseorang ingin memaksimalkan manfaat mengumpat, orang sebaiknya mengumpat di saat benar-benar dibutuhkan atau ketika sedang kesakitan.

"Misalnya, ketika ibu jari terinjak, mengumpat bisa mengurangi rasa sakit tersebut," ujarnya.

Namun berdasarkan studi baru ini, jika Anda sudah terbiasa mengumpat, Anda tak akan merasakan manfaat yang sama ketika kembali mengalami luka, tutupnya.

Beli yuk ?

 
Top