LONDON – Seorang astronom dari Vatikan mengatakan bahwa dia sangat ingin membaptis sesosok alien, tapi mengakui bahwa kesempatannya untuk bertemu dengan bentuk kehidupan cerdas dari luar bumi adalah tipis.
Guy Consolmagno, 57, yang berbicara di Festival Sains Inggris di Birmingham, juga mengatakan bahwa alien cerdas mungkin hidup di antara bintang-bintang dan kemungkinan besar memiliki jiwa.
Dr Consolmagno, salah satu tim beranggotakan 12 astronom yang bekerja untuk Vatikan, mengatakan bahwa Gereja Katolik telah mendukung dan mendanai sains selama berabad-abad.
Penggemar fiksi ilmiah ini mengatakan dirinya merasa 'nyaman' dengan ide adanya kehidupan asing, dan bahwa dia akan membaptis sesosok alien jika diminta.
'Hanya jika mereka meminta,' ujarnya.
'Saya akan senang jika kita menemukan kehidupan dan kehidupan cerdas di tempat lain. Tapi peluang kita menemukannya dan berkomunikasi dengannya sangat kecil.'
'Tuhan lebih besar daripada manusia. Tuhan juga adalah Tuhan dari para malaikat,' tambahnya.
Dr. Consolmagno, kurator koleksi meteorit Paus, adalah seorang astronom terlatih dan ilmuwan planet di observatorium Vatikan. Dua tahun lalu, kepala astronom Vatikan, Bapa Gabriel Funes, menulis di koran bahwa makhluk cerdas ciptaan Tuhan mungkin ada di luar angkasa. Bapa Funes, direktur Observatorium Vatikan, adalah seorang ilmuwan terhormat yang bekerjasama dengan universitas-universitas di seluruh dunia. Pencarian bentuk kehidupan di luar bumi, ujarnya, tidak bertentangan dengan keyakinan terhadap Tuhan.
Koran resmi Vatikan memberikan judul pada artikelnya 'Alien adalah saudaraku.'Seperti halnya ada berbagai macam bentuk kehidupan di bumi, maka kemungkinan ada kehidupan cerdas di luar angkasa yang diciptakan oleh Tuhan. Dan beberapa alien bahkan bisa bebas dari dosa asli, ujarnya berspekulasi.
Ditanya tentang kecaman Gereja Katolik empat abad lalu terhadap astronom dan fisikawan Italia, Galileo, Bapa Funes menjawab dengan diplomatis bahwa kesalahan telah terjadi tapi kini saatnya untuk membuka lembaran baru dan melihat ke masa depan.
Sains dan agama saling membutuhkan dan banyak astronom yang percaya pada Tuhan, ujarnya meyakinkan pembaca.
Post a Comment Blogger Facebook